JCWF 2025 Resmi Ditutup: Saatnya Jogja Perkuat Cultural Wellness Berbasis Tradisi Lokal

Photo Author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 10:30 WIB
Kunto Aji menutup JCWF 2025 (Ist)
Kunto Aji menutup JCWF 2025 (Ist)



Krjogja.com - SLEMAN - Jogjakarta Cultural Wellness Festival (JCWF) 2025 resmi ditutup tanggal 30 November 2025 oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, di Asram Edupark Yogyakarta. Mengambil tema ‘Harmony in Wellness’, penutupan ini juga dihadiri oleh Ketua BPPD DIY sekaligus Ketua Panitia JCWF 2025, GKR Bendara, dan dimeriahkan oleh Night Healing Music Concert yang menghadirkan musisi Kunto Aji.

Sepanjang satu bulan penyelenggaraan, JCWF berhasil menarik lebih dari 3.700 pengunjung dan melibatkan 750 pekerja wellness, 140 pekerja seni, 900 pekerja event organizer, 100 UMKM. GKR Bendara menyatakan bahwa kolaborasi JCWF tahun ini dengan program Wonderful Indonesia Wellness (WIW) membuat pemasaran JCWF lebih luas dan antusiasme masyarakat lebih tinggi.

Baca Juga: Owner Bakso yang Jadi Sponsor PSS, Launching Tim Liga 4 DIY, Ingin Juara dan Bangun Pembinaan Usia Dini

"Banyak peserta yang datang dari luar provinsi Jogja, bahkan ada yang datang dari Kanada dan Australia. Tapi wellness adalah niche tourism yang memperhatikan caring capacity, dan bukan dimaksudkan untuk menghadirkan massive tourist," ungkap GKR Bendara dikutip Selasa (2/12/2025).

Pada gelaran ketiga ini terlihat pasar domestik masih meraba-raba ragam wellness yang ditawarkan. Hal ini disebabkan karena yang ada di mindset masyarakat umum adalah wellness gaya India atau mancanegara.
"Sebagian besar pengunjung terlihat lebih antusias ke artisan market dan talkshow daripada ke one on one worshop. Yoga lebih ramai daripada macapat," tambah GKR Bendara.

GKR Bendara menegaskan bahwa fenomena inilah yang perlu dimitigasi melalui penguatan rebranding cultural wellness ala Jogja. Jika ditilik lebih dalam, kebiasaan masyarakat Jogja yang sudah dipraktikkan sejak dulu sebenarnya mengandung unsur kebudayaan dan kebugaran.

Baca Juga: PSS Terus Pantau Kondisi M Fahri di Aceh, Berharap Sang Pemain dan Keluarga Baik-Baik Saja

Hanya saja, masyarakat tidak melihat potensinya sebagai produk wisata. Misalnya, berjalan tanpa alas kaki di hutan bisa dilabeli grounding atau kebiasaan mengkonsumsi dan jamu sebagai sajian vegetarian atau detoks ala Jawa.

Menurut GKR Bendara, potensi wisata dari budaya ini belum berkembang karena belum adanya intergrasi antara komunitas budaya dan komunitas wellness. GKR Bendara juga menegaskan peran vital pemerintah dalam pengembangan wellness tourism ini sebagai fasilitator dengan komunitas pariwisata agar dapat duduk bersama dan menambah nilai MICE menjadi paket wisata wellness berbasis budaya.

Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) sebagai bagian dari Kementerian Pariwisata diharapkan dapat memperkuat networking dan menjalin diskusi dua arah dengan berbagai komunitas. Diskusi yang intensif adalah langkah penting untuk menyatukan perbedaan konsep wellness di antara komunitas-komunitas berbasis seni tersebut.

Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin, menyambut baik arahan GKR Bendara dan berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi dengan komunitas budaya maupun komunitas wellness. "Wisata wellness berbasis budaya memiliki potensi besar dan membutuhkan penyelarasan konsep agar dapat dikembangkan secara berkelanjutan," ungkap Agustun.

Karena itu, menurut dia, BOB berkomitmen untuk memperluas jejaring, membuka ruang diskusi yang lebih intensif, dan memastikan setiap komunitas merasa memiliki ruang untuk berkontribusi dalam merumuskan paket-paket wisata wellness berdaya saing global. "Sinergi dan kolaborasi bersama ini sangat penting untuk mewujudkan hal tersebut. Kami berkomitmen untuk itu," pungkasnya. (Fxh)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X