"Kami ucapkan terima kasih atas gerak cepat perguruan tinggi dalam merespon kebutuhan masyarakat sehingga bantuan dapat disalurkan dengan cepat dan tepat.", ungkapnya.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen), Fauzan Adziman menyampaikan bahwa pelaksanaan program tanggap darurat bencana dirancang agar bisa berjalan sesegera mungkin namun tetap menjaga akuntabilitas.
"Informasi yang dikumpulkan secara berkelanjutan dari kampus posko sangat membantu pelaksanaan program tanggap bencana agar lebih efisien dan tepat sasaran," ujar Dirjen Fauzan.
Dirjen Risbang menambahkan bahwa sehubungan dengan perkembangan situasi yang bergulir cepat, peninjauan ke lokasi bencana menjadi penting untuk memastikan situasi dan kondisi agar dapat direspon dengan baik untuk program tahap selanjutnya.
Sementara itu berdasarkan laporan kampus posko menunjukkan berbagai kebutuhan kritis, antara lain meliputi:
* Perahu karet dan genset beserta bahan bakar.
* Akses menuju lokasi terisolasi.
* Penanganan lumpur tebal di beberapa titik bencana.
* Obat-obatan, alat kesehatan, logistik, dan dukungan psikososial khususnya untuk anak-anak.
* Alat penyaring air dan sistem solar energi.
* Sarana sanitasi darurat.
Kemdiktisaintek terus melakukan koordinasi intensif setiap hari dengan LLDikti, kampus posko, dan kampus pendukung guna memastikan respons cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan. Selain pendataan tanggap darurat, kementerian juga melakukan pendataan terstruktur terhadap kerusakan sarana pendidikan tinggi, termasuk fasilitas pembelajaran, laboratorium, gedung rusak berat, peralatan komputer, Infrastruktur listrik dan jaringan internet, serta akses jalan yang terputus. Pendataan ini menjadi dasar program pemulihan dan revitalisasi perguruan tinggi terdampak secara bertahap setelah masa darurat.
Kemdiktisaintek menyampaikan belasungkawa dan empati mendalam kepada seluruh korban bencana. Informasi resmi terkait bantuan dan partisipasi publik tersedia melalui kanal Kemdiktisaintek dan LLDIKTI wilayah terkait.(Ati)