nasional

Tekun Jadi Agen BRILink, Lili Setiawan Mampu Sekolahkan Anak ke China

Sabtu, 5 Juni 2021 | 09:11 WIB

Presiden Amerika Serikat Joe Biden melarang investor maupun perusahaan negeri Paman Sam untuk menanamkan investasi ke perusahaan pertahanan dan teknologi China. Larangan ini meluas dari yang sebelumnya pernah dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump pada era kepemimpinannya dulu.

Melansir CNN Business, larangan itu tertuang dalam aturan pemerintah yang ditekan Biden pada Kamis (3/6) dan akan berlaku mulai 2 Agustus 2021. Larangan ditujukan ke 59 perusahaan dengan alasan ancaman mata-mata China.

Beberapa perusahaan yang tetap ada dalam daftar tersebut merupakan perusahaan yang pernah masuk daftar hitam (blacklist) Trump, seperti Huawei, Hikvision, China Mobile, China Telecommunications, dan China Unicom.

Baca juga: Biden Tambah Jumlah Investor China yang Masuk Daftar Hitam AS

Gedung Putih menyatakan keputusan ini diambil karena ancaman mata-mata dari China semakin luar biasa. Kebijakan ini tentunya diprotes oleh China.

Menurut pemerintah China, kebijakan ini akan membatasi dan merugikan bisnis dari perusahaan-perusahaan negeri tirai bambu. Bahkan, keputusan ini juga dinilai bakal merugikan investor global, termasuk dari AS sendiri.

Kendati begitu, sejumlah analis menilai langkah Biden tetap lebih diplomatis ketimbang Trump, meski sama-sama mengeluarkan larangan.

"Perlu digarisbawahi ini kesulitan yang akan dihadapi perusahaan keuangan Amerika di masa depan, untuk mencoba memilah mana dari investasi mereka yang memiliki ikatan kembali dengan China," ungkap Peneliti di Hinrich Foundation Alex Capri.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB