nasional

Tekun Jadi Agen BRILink, Lili Setiawan Mampu Sekolahkan Anak ke China

Sabtu, 5 Juni 2021 | 09:11 WIB

Rata-rata pemeriksaan corona saat ini adalah lebih dari 1.400 pengujian harian dalam sepekan terakhir. Jumlah itu jauh berkurang dari 17.000 pemeriksaan dalam sehari sebelum kudeta berlangsung.

Hingga kini Kementerian Kesehatan Myanmar belum dapat dimintai konfirmasi.

Myanmar dikhawatirkan menjadi episentrum ledakan kasus Covid-19 di tengah konflik yang terus membara sejak kudeta terjadi.

Baca juga: Empat Bulan Kudeta Myanmar, Korban Tewas Capai 842 Jiwa

Koordinator kesehatan Federasi Internasional Palang Merah, Abhishek Rimal, menyoroti keadaan di perbatasan Myanmar yang kacau balau.

Menurutnya, perbatasan Myanmar seharusnya memperketat protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.

Namun, saat ini, perbatasan Myanmar dipadati para warga yang ingin kabur menghindari kekerasan dan konflik dengan aparat.

Kantor Koordinasi Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOCHA) melaporkan bahwa hingga 27 Mei, tercatat 46 ribu warga Myanmar kabur dari tempat tinggalnya demi menghindari konflik.

Sekitar 37 ribu dari total pengungsi itu merupakan warga negara bagian Kayah yang kabur ke Thailand setelah baku tembak antara militer dan milisi etnis lokal.

Selain Kayah, sejumlah daerah perbatasan Myanmar lainnya juga menjadi sorotan, salah satunya negara bagian Chin, terutama Kota Mindat yang berbatasan langsung dengan India. Di negara bagian itu, ribuan orang juga kabur dari tempat tinggalnya.

Tak hanya di perbatasan, penanganan Covid-19 di pusat kota Myanmar juga tidak terorganisir dengan baik bahkan jauh sebelum kudeta terjadi.

Baca juga: Petinggi ASEAN Disebut Akan Kunjungi Myanmar Temui Junta

Kini, junta militer bahkan memerintahkan pembukaan kembali sekolah pada bulan ini. Mereka mengancam para orang tua yang tak mengizinkan anaknya ke sekolah.

Sejauh ini, menurut data Worldometer, Myanmar tercatat memiliki 143 ribu kasus corona dengan 3.218 kematian, cukup rendah jika dibandingkan negara Asia Tenggara lain.

Meski begitu sejumlah pihak khawatir angka itu tidak mewakili keadaan sebenarnya, di mana banyak kasus positif yang tidak terkonfirmasi.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB