nasional

Awas, TBC dan Penyakit Menular Picu Stunting

Selasa, 10 Oktober 2023 | 00:10 WIB
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) (istimewa)


KRjogja,com - PADANG - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) sebagai pembicara pada 'Annual Scientific Meeting of Indonesia Pediatric Pulmonology Society (APPS) Annual Scientific Congress Pandemic Recovery : Restoring the Future of Children' bertempat di Padang, Sumatera Barat pada Senin/10/2023 mengatakan TBC dan penyakit-penyakit yg menular masih mewarnai hingga membuat tergerusnya status nutrisi dan penyebab stunting.

"Hari ini variasi makanan anak-anak Indonesia di kota masih lebih bagus daripada di daerah. Hari ini juga ASI eksklusif masih berat untuk mencapai 70%, oleh karena itu kita meminta dukungan dari rekan-rekan semua supaya ASI eksklusif bisa mencapai 70%", tambah Hasto Wardoyo.

Baca Juga: Sumbu Filosofi Jadi Warisan Budaya Dunia, Pelaku Jasa Wisata Buat Paket Pendukung

"Hati-hati ada kualitas keluarga yang menurun gara-gara memang kualitas SDM nya yang kemudian juga karena ada _mental emosional disorder_. Karena _disorder_ dalam keluarga juga terjadi dan terus meningkat sejak 2015 bukan karena pandemi, ini juga membuat anak tidak terurus, _broken home_ dst", imbuh dr. Hasto.

Untuk itu, maka BKKBN mengembangkan IBANGGA yang pada prinsipnya mengembangkan bagaimana indikator keluarga yang tentram, bisa mandiri, dan bahagia. Ada hasilnya dan ini sudah masuk rencana pembangunan jangka panjang untuk dicapai targetnya yaitu indeks pembangunan keluarga.

Menurutnya,kalau kita lihat target 14% di tahun 2024 cukup berat yang diberikan oleh Pak Presiden, hari ini stunting 21,6% harus turun 3,8% di tahun 2023 ini. Mudah mudahan hasil SSGI tahun 2023 akhir ini mencapai 18 atau 17,8%. Untuk balita 21,6% tetapi untuk baduta yaitu 17,9% sehingga ada harapan. Semua yang masih diatas 10% masih punya PR untuk kita supaya bisa menurunkan stunting dengan sebaik baiknya.

Baca Juga: Yogyakarta Komik Weeks 2023 Bergeser ke Barat, Usung Tema Energi Jukstaposisi

Di hari yang sama Kepala BKKBN juga melakukan pembinaan Tim Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Sumatera Barat bertempat di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat.

Pihaknya berpesan, agar dana BOKB segera direalisasikan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. dr Hasto menilai bahwa pentingnya realisasi penyerapan DAK BOKB tersebut sangat erat kaitannya dengan keberhasilan dalam menurunkan stunting dan lainnya", pesan Hasto Wardoyo.

Satu hal yg perlu diperhatikan di keluarga hari ini, anak-anak Indonesia masih banyak yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 57,9%. WHO menyebutkan selama tahun 2022 terdapat 15% status pneumonia pada anak terutama balita dan di Sumbar kasus pneumonia pada bayi 1,7%, Balita 3,8%, dan usia diatas 5 tahun 4,1% dengan jumlah kematian sebanyak 5 jiwa. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah, S.P.

Kemudian Mahyeldi juga berpesan, "Peran orangtua sangat diharapkan untuk menciptakan anak yang sehat berakhlak dan berdaya saing dengan menjadikan orang tua sebagai contoh _provider_ bertanggung jawab menyiapkan semua kebutuhan anak dan akan memberikan perlindungan kepada anak, dan memberikan informasi kepada anak tentang hidup sehat serta mempromosikan pengetahuan tentang pentingnya hidup sehat", pesan Mahyeldi . (Ati)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB