nasional

Smart Farming: Konsep, Metode, dan Syarat untuk Menyegerakannya di Indonesia

Minggu, 11 Februari 2024 | 19:00 WIB
Smart Farming juga diterapkan di Nara Kupu Jogja (Instagram @nara_kupu_jogja)

Penyiraman tanaman dikendalikan secara otomatis, termasuk waktu irigasi, durasi irigasi, dan debit irigasi. Proses penyiraman tanaman dikendalikan dari aplikasi smart farming yang dijalankan dari handphone masing-masing.

Jika biasanya petani mengolah lahan pertanian membutuhkan waktu 4 jam dengan tenaga 2 orang, sebaliknya IoT memudahkan petani. Dengan IoT, petani hanya membutuhkan waktu 15 menit dengan tenaga satu orang saja.

“Pemerintah juga perlu menyiapkan regulasi yang mendukung pelaksanaan smart farming. Adapun tantangan petani dalam penggunaan smart farming adalah keterbatasan akses teknologi, keterbatasan infrastruktur, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, biaya tinggi, serta kurangnya dukungan dari pemerintah. Pemerintah perlu membuat beberapa kebijakan untuk memperluas konsep smart farming di Indonesia,” pungkas Frans. (*)

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB