KRjogja.Com - DALAM sebuah momen yang penuh kehangatan dan kebersamaan, Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf menyambut kedatangan Imam Akbar Al Azhar, Syaikh Dr. Ahmad Al Tayeb, di Indonesia.
Pidato penuh semangat ini disampaikan dalam acara resepsi di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, pada 10 Juli. Gus Yahya membuka sambutannya dengan menyatakan, “Selamat Datang di Negeri Ahlus Sunnah Wal Jama'ah!”
Indonesia, negara dengan sejarah panjang penerimaan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, sekali lagi menunjukkan keramahan dan keterbukaannya.
Baca Juga: 155 Museum di Indonesia Alami Masalah Usai Covid, Pengelola Bertemu Cari Jalan Keluar di Jogja
Sejak seribu tahun yang lalu, negeri ini telah merengkuh hidayah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah sebagai bagian dari peradabannya, sambil tetap mempertahankan keramah-tamahannya terhadap keberagaman suku, budaya, dan agama.
Menghargai Peran Al Azhar
Dalam pidatonya, Gus Yahya juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Al Azhar atas peran besarnya dalam mendidik pelajar-pelajar Indonesia. Selama lebih dari satu abad, Al Azhar telah menghasilkan ulama-ulama Azhariyyun yang tersebar di lingkungan Nahdlatul Ulama, menjadi penyuluh dan pembimbing umat di Indonesia.
Baca Juga: Soal Tambang Karst Bahayakan Warga, Dewan Dukung Pemda DIY Hentikan Aktivitas Penambang Ilegal
Kehadiran hampir 300 rektor perguruan tinggi dari lingkungan NU, bersama lebih dari 1000 kader NU, termasuk Muslimat NU, Ansor NU, Fatayat NU, serta murid-murid Al Azhar, merupakan bukti nyata kontribusi besar Al Azhar dalam pengembangan pendidikan Islam di tanah air.
Acara ini juga dihadiri oleh para pemimpin agama lain, termasuk dari Katholik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Mereka turut menyambut kedatangan Syaikh Dr. Ahmad Al Tayeb, menandakan harmoni dan persaudaraan yang kuat di tengah keberagaman.
Semua hadir dengan semangat persaudaraan, menunjukkan bahwa Indonesia adalah contoh nyata negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kebersamaan.
Menggaungkan Seruan Perdamaian Global
Gus Yahya juga mengapresiasi peran Syaikh dan Al Azhar dalam menggaungkan seruan perdamaian global, terutama melalui wacana Islam Wasathiyah. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama dalam menyebarkan pesan damai dari Dunia Islam ke seluruh penjuru dunia.
Acara ini tidak hanya diikuti secara langsung, tetapi juga disaksikan secara virtual oleh jama’ah NU di lebih dari 3000 titik di seluruh Indonesia. Dengan lebih dari 300 ribu orang yang mengikuti acara ini secara daring, pesan-pesan Imam Akbar Al Azhar diharapkan dapat menginspirasi banyak orang dan memperkuat semangat persatuan di kalangan umat Islam Indonesia. (*)