nasional

Interseksi antara CSR dan Media diperlukan untuk Capaian Perubahan Masyarakat

Jumat, 12 September 2025 | 22:25 WIB
Frans Surdiasis dalam pelatihan jurnalistik untuk para wartawan JFC Batch II (risbika putri)


Jakarta - Interseksi antara CSR dan Media diperlukan untuk Capaian Perubahan Masyarakat. Media dan CSR sama-sama bekerja di atas platform yang sama yang namanya masyarakat sebagai titik pijaknya. Keduanya memiliki pijak yang sama yang kemudian kepentingan publik.

Frans Surdiasis, wartawan senior dan mentor dalam berbagai pelatihan jurnalistik, termasuk Journalism Fellowship on Corporate Social Responsibility (JFC) mengatakan, bagi media kepentingan publik itu diterjemahkan dalam konten, sedangkan bagi perusahaan itu diterjemahkan di dalam bentuk inisiatif CSR.

"Jadi perusahaan-perusahaan beberapa riset menunjukkan banyak perusahaan-perusahaan melakukan CSR cenderung mendapatkan liputan yang favorable dan dengan sendirinya. Hal itu kemudian membangun reputasi bagi perusahaan. Itulah mengapa aktivitas ini menjadi sebuah praktek yang sangat umum di kalangan perusahaan-perusahaan yang besar,""ujar Frans (8/9/25) dalam kegiatan zoom mentoring Journalism Fellowship on Corporate (JFC) Batch II.

Baca Juga: CSR Tower Bersama jadi Care Taker Batik melalui Rumah Batik Pekalongan

Ia berpendapat bahwa media masih cenderung memperlakukan CSR itu bukan urusan masyarakat. Padahal idealnya ada banyak alasan yang begitu kuat untuk menaruh perhatian pada CSR sebagai salah satu objek liputan.

"CSR pada dasarnya bukan sekedar urusan perusahaan tetapi dia adalah urusan masyarakat. Karena dia adalah urusan masyarakat maka pers sebagai bagian dari masyarakat tentu punya kepentingan untuk kemudian ikut berbicara tentang CSR. Dengan ikut memberi perhatian melalui jasa yaitu tentang liputan kita. Agar praktik baik ini betul-betul juga membawa kebaikan dan perubahan bagi masyarakat,"ujar Frans.

Untuk mengambil bagian di dalam upaya menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat jadi lokusnya bukan lagi di perusahaan tetapi, ada tanggung jawab. Pers seperti warga negara yang lain punya tanggung jawab untuk mengambil bagian di dalam upaya menyelesaikan isu-isu publik. Pers sebaiknya menaruh perhatian yang lebih sungguh-sungguh pada CSR yaitu dengan melaporkan CSR dalam cara yang lebih miningfull dengan menempatkannya dalam konteks persoalan dan kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: BRIN Libatkan Masyarakat, DPR RI Dorong Inovasi Atasi Sampah di DIY

" Kita menganggap CSR sebagai pekerja perubahan. Perubahan yang baik adalah perubahan yang pondasinya kebutuhan masyarakat. Jika didasarkan pada apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, maka kita akan punya bayangan bahwa setiap perubahan itu akan berkesinambungan,"tandasnya.(*3)

 

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB