JAKARTA - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menandatangani kerjasama denganPT. Stem Cell and Cancer .Researc(SCRR) di RSCM, Jakarta Jumat (3/10/2025)
Kerja sama ini ditujukan untuk memperkuat riset dan layanan berbasis sel punca di Indonesia, sekaligus mendukung prioritas nasional di bidang kesehatan. Dengan menggandeng RSCM sebagai rumah sakit rujukan nasional, SCCR berharap dapat mempercepat realisasi program Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya poin ke-4 dan ke-5 tentang industrialisasi serta hilirisasi kesehatan, dan penguatan pendidikan dengan daya saing global.
Selain itu, kemitraan ini juga selaras dengan fokus Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui program KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, Uro-Nefrologi) serta layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), yang menjadi prioritas nasional untuk menekan angka kesakitan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Baca Juga: Cegah Kejahatan Digital di SPBU, UNJAYA Lakukan Sosialisasi Keamanan Siber
Standarisasi Layanan Stem Cell di Indonesia
Direktur Utama RSCM, Dr. Supriyanto, Sp.B, M.Kes, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam rangka menciptakan standar layanan terapi berbasis stem cell di Indonesia.
“Berdasarkan Permenkes 2018, semua pelayanan berbasis stem cell pengampunya ada di RSCM dan RSUD Dr. Soetomo. Harapan kami, kolaborasi ini bisa menghasilkan standar yang jelas dan terukur, sehingga masyarakat paham bahwa stem cell dan derivatnya masih merupakan penelitian berbasis layanan. Dengan adanya pengakuan resmi, maka penyelenggaraannya akan lebih terlegitimasi,” ujar Supriyanto.
Kolaborasi ini dalam rangka menciptakan standar layanan terapi berbasis stem cell di Indonesia (bb). Ia menambahkan bahwa kerja sama ini diharapkan menjadi tonggak sejarah baru dalam pengembangan terapi sel punca di tanah air.
Baca Juga: Padmanaba Gelar Pasar Raya di Puncak HUT ke-83, Angkat Kuliner Legenda dan Kekinian
Produk Anak Bangsa yang Teruji dan Teregulasi
Sementara itu, Prof. Dr. dr. Agung Putra, M.Si. Med., selaku pendiri sekaligus komisaris PT. SCCR, menekankan bahwa SCCR telah mengantongi izin BPOM dan Kemenkes sebagai bentuk pengakuan negara terhadap riset dan produksi mereka.
“Produk kami sudah berbadan POM, artinya aman, teruji, dan teregulasi. Lima tahun terakhir kami berhasil meraih legalitas penuh, sehingga tidak perlu lagi bergantung pada pertunjukan teknologi kesehatan dari luar negeri. Kami melakukan eksplorasi stem cell secara mandiri hingga mampu melahirkan universitas sendiri dengan fakultas Bio Cell Engineering dan dua fakultas lainnya,” jelas Agung.
Lebih jauh, ia menyatakan bahwa SCCR siap mendukung penuh produk dalam negeri melalui riset berbasis sains, serta mendorong generasi muda Indonesia untuk bangga terhadap karya bangsa sendiri.
Baca Juga: Pelatihan Calon Transmigran Resmi Ditutup, Siap Jadi Agen Perubahan di Tanah Harapan
“Kami siap menjadi makmum, makmum yang membesarkan dan meramaikan produk anak bangsa dalam bentuk science. Dengan dukungan para empu di Jakarta, insya Allah kita bisa menghasilkan produk kelas dunia,” imbuhnya