nasional

Gelar Pahlawan Layak Disandang Soeharto, Akademisi hingga Anggota DPR RI Sepakat Nilai Jasa Besarnya Bagi Bangsa

Selasa, 11 November 2025 | 15:10 WIB
Gelar Pahlawan Layak Disandang Soeharto, Akademisi hingga Anggota DPR RI Sepakat Nilai Jasa Besarnya Bagi Bangsa.

KRjogja.com - JAKARTA - Sejumlah tokoh akademisi dan pejabat publik menyatakan dukungan terhadap penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, H. M. Soeharto. Mereka menilai Soeharto layak mendapatkan penghargaan tersebut atas dedikasi dan kontribusinya yang besar dalam membangun fondasi pembangunan nasional, memperkuat ideologi Pancasila, serta menjaga stabilitas bangsa.

Pandangan ini mengemuka dalam diskusi publik bertema “Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional: Pelajaran Sejarah dan Visi Pembangunan” yang menghadirkan sejumlah narasumber terkonfirmasi, yakni Ganjar Darussalam, S.Pd (pegiat media), Hj. Karmila Sari (Anggota DPR RI), serta Sahal Mubarok, S.Fil.I., M.A., M.Ud (Peneliti Pusat Kajian Pancasila – PUSAKA PANCASILA), Senin (10/11/2025) .

Ganjar Darussalam menilai Soeharto sebagai sosok besar yang berangkat dari latar belakang sederhana namun berhasil membawa Indonesia menuju masa pembangunan yang stabil. Ia menambahkan, keberhasilan swasembada pangan serta pembangunan infrastruktur dasar menjadi bukti nyata visi kesejahteraan rakyat yang diwujudkan Soeharto.

Baca Juga: Penumpang KA Bandara YIA Selama Januari-Oktober 2025 Naik Signifikan hingga 10 Persen

“Soeharto adalah contoh nyata bahwa kemajuan bangsa hanya bisa dicapai bila rakyatnya sehat, berpendidikan, dan sejahtera. Melalui program Inpres SD, angka buta huruf berhasil ditekan dari 60% menjadi hanya 10%,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Hj. Karmila Sari menyebut keberhasilan Indonesia mencapai swasembada beras tahun 1984 dan pertumbuhan ekonomi hingga 7% merupakan hasil kepemimpinan Soeharto yang visioner dan berorientasi pada pembangunan ekonomi rakyat.

“Beliau bukan hanya membangun infrastruktur fisik seperti waduk dan bendungan, tetapi juga memperkuat identitas nasional melalui program P4 dan kebijakan transmigrasi yang berdampak hingga kini,” ujarnya.

Sementara itu, Sahal Mubarok menegaskan bahwa pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto harus dipandang sebagai bentuk rekonsiliasi sejarah dan penghormatan etis bangsa kepada pemimpinnya.

Baca Juga: Gerakan ‘Satu Rumah Satu Bibit Buah’, Dorong Ketahanan Pangan

“Penilaian terhadap tokoh sejarah tidak boleh hanya berdasar pada suka atau tidak suka. Kita harus melihat konteks zamannya dan kontribusinya terhadap kedaulatan dan pembangunan nasional,” tegasnya.

Melalui pandangan sejumlah elemen masyarakat bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto merupakan langkah yang layak dan bermakna, tidak hanya sebagai bentuk penghargaan atas jasa besar dalam membangun bangsa, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi penerus untuk menjaga semangat pembangunan dan persatuan Indonesia.(Ati)

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB