nasional

BRI Danareksa: Dua Tenaga Baru Pendorong Ekonomi RI Menguat, MBG Dianggap Berpengaruh Jangka Panjang

Senin, 17 November 2025 | 21:15 WIB
Ilustrasi menu program Makan Bergizi Gratis (foto: laman web resmi MIN 2 Bandar Lampung)

Krjogja.com - Dalam analisis terbaru BRI Danareksa Sekuritas, dinamika ekonomi Indonesia diproyeksikan semakin solid pada 2026.

Riset tersebut mengindikasikan bahwa dua motor penggerak, yakni konsumen yang tetap aktif belanja dan investasi yang memperluas kapasitas, akan menjadi penopang utama ekonomi Indonesia.

Baca Juga: SIGAP Remaja UNSOED Cetak 50 Peer Educator Karang Taruna Teluk Siap Jadi Penjaga Anti-Kekerasan

Sinergi antara dua aspek itu dipercaya akan memungkinkan pertumbuhan berkelanjutan di atas 5 persen. Pencapaian ini dianggap krusial untuk menarik arus modal asing yang mencari kepastian jangka panjang.

Tren hampir dua dekade menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga memegang porsi sekitar 57 persen dari keseluruhan Produk Domestik Bruto. Meski berbagai krisis global muncul, pertumbuhan konsumsi bergerak stabil pada rentang 5 sampai 6 persen.

"Kekuatan konsumsi menjadi jangkar pertumbuhan Indonesia," tulis analis BRI Danareksa dalam laporannya.

Baca Juga: KONI Hasil Musorprov 2025 Harus Perkuat Pondasi Olahraga di Jateng

Perubahan struktur ekonomi mulai terlihat jelas ketika porsi konsumsi perlahan mengecil. Kenaikan kontribusi investasi menegaskan peralihan menuju sistem yang lebih efisien dan berorientasi masa depan.

Jika konsumsi bersifat instan, investasi justru menyalurkan pengaruhnya secara bertahap dan berumur panjang. Temuan riset ini menyebutkan bahwa peningkatan satu poin persentase investasi awalnya hanya menambah 0,1 poin pada PDB, tetapi pengaruhnya membesar hingga kuartal ke-7 atau ke-8 dan menetap selama lebih dari tiga tahun.

"Investasi memang tidak memberikan lompatan instan, tetapi ia membangun fondasi pertumbuhan jangka panjang," demikian isi laporan tersebut.

Arah kebijakan tersebut selaras dengan strategi ekonomi pemerintahan Jokowi yang menempatkan infrastruktur, hilirisasi, dan perluasan sumber Foreign Direct Investment (FDI). Dengan pendekatan itu, pemerintah berupaya membangun basis manufaktur baru, termasuk pada ekosistem kendaraan listrik hingga produksi baterai.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat sorotan karena dianggap dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Kajian BRI Danareksa menekankan bahwa program ini tidak hanya meringankan biaya hidup keluarga, tetapi juga memperbaiki gizi yang berdampak pada kualitas SDM jangka panjang.

Dalam posisi seperti itu, tekanan inflasi dapat timbul apabila suplai pangan tidak sejalan dengan ledakan permintaan.

Hasil kajian pun memperlihatkan bahwa Indonesia berada pada titik strategis, di mana konsumsi perlu dijaga agar stabilitas sosial tetap terpelihara dan permintaan tidak melemah. Pada waktu yang bersamaan, percepatan investasi dipandang penting untuk memperbesar kemampuan produksi nasional di masa mendatang.

Halaman:

Tags

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB