SIGAP Remaja UNSOED Cetak 50 Peer Educator Karang Taruna Teluk Siap Jadi Penjaga Anti-Kekerasan

Photo Author
- Senin, 17 November 2025 | 19:40 WIB
Pelatihan SIGAP Remaja Fondasi Kesetaraan dan Aksi Nyata oleh  Tim PkM Unsoed. (Foto: Ist)
Pelatihan SIGAP Remaja Fondasi Kesetaraan dan Aksi Nyata oleh Tim PkM Unsoed. (Foto: Ist)

Krjogja.com - ​PURWOKERTO – Sebanyak 50 remaja anggota Karang Taruna Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan, Banyumas, kini resmi menyandang status sebagai Pendidik Sebaya (Peer Educator) Anti-Kekerasan setelah mengikuti pelatihan intensif bertajuk “Pelatihan SIGAP Remaja: Fondasi Kesetaraan dan Aksi Nyata”.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas) FIKes Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED).

Baca Juga: Bank Jateng Borobudur Marathon 2025, Menpora RI dan Gubernur Jateng Lepas Pelari

​Kegiatan yang berlangsung selama dua hari penuh, 15–16 November 2025, dibuka langsung oleh Lurah Teluk Bapak Tri Yuda Tama, ST dan dijuga dihadiri dan didampingi langsung oleh Ketua Karang Taruna Kelurahan Teluk Mas Dedi Setiawan.

Pelantikan bertujuan menguatkan ketahanan diri remaja di tingkat komunitas serta menjadikan mereka sebagai agen perubahan yang aktif mencegah kekerasan berbasis gender.

​Ketua Tim PkM, Lu’lu Nafisah, S.KM., M.K.M. Senin (17/11/20215) menjelaskan bahwa Karang Taruna memiliki peran strategis sebagai jaring pengaman (safety net) di lingkungan terdekat.

Baca Juga: Percepat Transformasi Pendidikan, Presiden Luncurkan Digitalisasi Pembelajaran

​“Fokus utama kami adalah menjadikan mereka garda terdepan pencegahan. Di hari pertama, peserta dibekali materi krusial seperti Kesetaraan Gender, Hak Reproduksi, dan konsep mendasar tentang Persetujuan (Consent) sebagai fondasi hubungan yang sehat, bebas dari eksploitasi,” ujar Lu’lu Nafisah.

​Memasuki hari kedua, penempaan difokuskan pada peningkatan keterampilan hidup (life skills) dan advokasi. Para remaja dilatih dalam sesi-sesi praktis yang meliputi Keterampilan Berpikir Kritis, Komunikasi Asertif (cara menolak tanpa melukai), Empati, serta teknik Pengelolaan Emosi dan Stres.

​Puncak dari kegiatan ini adalah Pelatihan Pendidik Sebaya. Di sesi ini, 50 remaja tersebut tidak hanya dibekali teori, namun langsung dilatih teknik public speaking dan microteaching untuk memastikan mereka mampu menyampaikan pesan anti-kekerasan secara efektif dan menarik kepada teman sebaya mereka.

​Sebagai tindak lanjut, seluruh peserta didorong untuk merumuskan Action Plan Anti-Kekerasan Karang Taruna. Komitmen mereka mencakup pembuatan program edukasi dan kampanye digital yang berkelanjutan.

Tim PkM UNSOED juga memberikan dukungan digital dengan menyerahkan pengelolaan website komunitas kepada Karang Taruna sebagai platform publikasi resmi.

​“Diharapkan, Program SIGAP Remaja ini dapat menjadi model ideal bagi penguatan kapasitas pemuda di wilayah lain, yaitu penguatan yang holistik, berbasis keterampilan, dan menghasilkan aksi nyata di lapangan,” tutup Lu’lu.

​Program ini didukung penuh sebagai perwujudan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Pendanaan 2025 oleh Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. (Dri)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X