JAKARTA,KRJOGJA.com - Tim Pertamina Energi akhirnya lolos ke grand final Proliga 2017 setelah mengalahkan tim tangguh Bayangkara Samator 3-1 (25-23,22-25,25-20,25-19) pada putaran final four di GOR, Ctra Arena Bandung. Â
Dengan kemenangan teraebut pertamina energi yang bermaterikan pemian Yogyakarta itu memastikan lolos ke grand final karena mengumpulkan nilai 12 yang sulit dikejar oleh tim lainnya, seperti Bayangkara Samator, Palembang Bank Sumsel dan BNI Taplus.
"Saya bersyukur pemain tampil bagus, meski pemain asing Alexander Minic kuramg tampil bagus, tapi pemian lainya mampu bermain baik. Sehingga bisa memetik kemenangan," kata Puput Marhaento, pelatih tim Pertamina kepada wartawan usai pertandingan di GOR Ctra Arena Bandung, Jumat (14/4/2017).
Diakuinya padatnya jadual pertandingam di final four serta kurangnya beradaptasi dengam lapangan pertandingan membuat servis jump yang selama ini menjadi andalan Minic, Sanderson, Agung dan lainnya kurang maksimal. Meski begitu servis datar yang dikembangkan pemain justru berhasil. "Mungkin Sator sudah mengantisipasi servis lompat yang keras dari pertamina. Tapi tidak siap dengan servis datar, " ujar Putut yang juga pelatih Yuso Yogyakarta itu.
Untuk tampil di grand final yamg akan di gelar GOR Among Rogo, Yogyakarta, 23-27 April mendatang, Putut berharap bisa meraih sukses merenggut gelar juara, siapa pun lawan yang bakal dihadapinya. "Kita akan bersiap seribu persen untuk bisa meraih gelar juara itu," ujarnya lagi.
Sementara itu Ibarsyah Djanu Tjahyono mengakui Pertamina bermain bagus. Meski tim asuhannya mencoba mengimbanginya, namun ambisi pertamina untuk lolos, mbuatnya sulit membensung variasi seranganya. "Saya akui tampil sangat bagus, sehingga layak memenangkan pertandingan," jelas Ibar. Sedangkan pemain asing yang dimiliki saat ini Hernandez kurang mampu mengamgkat tim.
Pertarungan penentuan bagi pertamina di laga pertama putaran ke dua final four Proliga 2017, memang berlangsung ketat. Menghadapi juara bertahan Samator, pelatih putut Marhaento menurunkan pemain terbaiknya seperti ketika tampil di putaran final four Pertama di Solo. Tetap mengandalkan duet, Alexander Minic - Paul Richard Sanderson, Agung, Antho, Dio Zulfikri, M. Ridwan dan Gunawan.
Hasilnya memang tidak mengecewakan. Meski beberapa kali senjata pamungkas Minic berupa servis jump kurang hasil, namun Agung dam kawamnya mampu tampil bagus. Sehingga membuat tim Samator kewalahan. Bahkan Ibarayah pelatih samator sempat mengganti beberapa pemainnya tapi tidak mampu membendung serangan pertamina, akhirnya harus menyerah 23-25.