Krjogja.com - SLEMAN – Menyongsong peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar perlombaan pencak silat seni nasional antar pelajar bertajuk Ki Hajar Dewantara CUP I.
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, Kamis hingga Jumat, 15–16 Mei 2025, di GOR BPMP DIY Tirtomartani, Kalasan, Sleman.
Kepala BPMP DIY, Bambang Hadi Waluya, menyatakan bahwa pencak silat tidak hanya sekadar olahraga bela diri, namun juga merupakan media yang kuat dalam penguatan pendidikan karakter bagi anak Indonesia hebat.
"Melalui pencak silat, anak-anak belajar menjadi tangguh dan trengginas. Mereka dilatih untuk bergerak cepat dan lincah, membentuk ketangkasan yang khas sebagai anak Indonesia," ujar Bambang.
Baca Juga: Tiga Alat Ampuh Berantas Korupsi
Ia menambahkan bahwa pencak silat mengandung unsur pendidikan mental dan spiritual yang sangat penting dalam pembentukan karakter.
"Setiap latihan dimulai dengan doa, ini menjadi pembiasaan yang menanamkan nilai-nilai religius sebagai bagian dari insan Pancasila yang bertakwa," imbuhnya.
Tak hanya itu, nilai tanggap dan kolaborasi juga diasah lewat latihan. Bambang mencontohkan bagaimana anak silat seringkali secara spontan menolong rekan yang terjatuh saat latihan.
"Ini mencerminkan kepedulian dan semangat gotong royong, nilai-nilai luhur yang perlu terus dijaga oleh bangsa kita," tegasnya.
Baca Juga: Sinergi BPH -Kemenag dan BPH Siap Sukseskan Pelaksanaan Haji
Event ini dapat diikuti oleh pelajar dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga SMK di Indonesia. Panitia menamai ajang ini Ki Hajar Dewantara CUP sebagai bentuk penghormatan terhadap Bapak Pendidikan Nasional, yang juga dikenal sebagai penggagas integrasi pencak silat dalam dunia pendidikan formal.
Yudha Kurniawan, salah satu panitia penyelenggara, menjelaskan bahwa BPMP DIY telah menggelar kegiatan serupa sejak Hardiknas 2024. Namun, tahun ini menjadi momentum perdana penyematan nama Ki Hajar Dewantara CUP.
"Harapannya, bisa menjadi ajang tahunan yang konsisten kami gelar," ungkap Yudha.
Ia menambahkan bahwa sejarah mencatat Ki Hajar Dewantara sempat membentuk Jawatan Pencak Silat di Kementerian Pendidikan saat menjabat sebagai Menteri PP dan K di era Presiden Soekarno.