Krjogja.com, CILACAP - Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiarto mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menjaga kondisi Cilacap tetap kondusif, aman dan damai, terutama menjelang pelaksanaan pemilu 2024.
Apalagi sekarang ini telah memasuki tahapan penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden, yang dapat meningkatkan suhu perpolitikan.
"Cilacap wajib aman, Pemilu tidak perlu ada gontok--gontokan," ujar Kepolresta Cilacap pada Pembukaan Workshop Kebangsaan Sinergitas 4 pilar, Selasa (14/11/2023). Workshop tersebit diikuti Babinkamtibmas, Babinsa, kepala desa dan tokoh agama di seluruh wilayah Cilacap.
Baca Juga: TBY Pentaskan 'Wisnu Parwa', Tribute untuk Maestro Tari Klasik RM Dinusatomo
Kapolresta mempersilahkan mengangung-agungkan yang menjadi pilihannya, tetapi jangan sampai memaksakan orang lain untuk menggunakan pakaian pilihannya itu.
"Sekarang ini pakaian yang dikenakan peserta workshop pun berbeda-beda. Ada yang bajunya pakai batik dan bawahan celana, dan celana tersebut berbeda-beda. Ini contoh didepan mata, tidak perlu melihat orang lain, karena ini menunjukan keanekaragaman. Berbena berbeda itu indah," lanjutnya.
Untuk itu, Kapolresta mengimbau masyarakat Cilacap menciptakan wilayahnya menjadi barometer wilayah yang sangat aman dan kondusif.
Baca Juga: PSI Wakili Anak Muda, Gerindra Terbaik di Parlemen Versi Katadata Insight Center
Kemudian selalu menjaga kerukunan antar umat beragama, tokoh masyarakat dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan beragama dan kemasyarakatan. Karena Polri dan TNI telah berkomitmen untuk menjaga serta menjamin keamanan dalam mewujudkan Kabupaten Cilacap yang aman
Terkait dengan radikalisme dan terorisme, katanya, di Nusakambangan, Cilacap sekarang ini terdapat 120 napi terorisme dengan kategori memiliki psikologi radikal, tetapi ada beberapa napi yang sudah bisa psikologi menerima.
"Untuk itu, kita tetap waspada dan menjaga kamtibmas dari intoleransi, radikalisme, teroisme," jelasnya.
Baca Juga: Inggris Fokus Lawan Iran, Lupakan Kemenangan Besar atas Kaledonia Baru
Dalam rangka melakukan antisipasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap bekerjasama dengan Densus 88 AT POLRI memfasilitasi pendirian Yayasan Derap Bakti Pratiwi.
Yayasan Derap Bakti Pertiwi itu beranggotakan penyitas atau pelaku tindak pidana terorisme yang sudah menyatakan ikrar NKRI. Saat ini yayasan tersebut beranggotakan 7 orang, yaitu 3 orang dari Cilacap, 2 orang dari Purwokerto dan 2 orang dari Purbalingga.