Krjogja.com - PEKALONGAN - Terjadinya musibah banjir bandang di Pekalongan mengundang perhatian serius Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Bahkan, pucuk pimpinan jajaran Polda Jateng, Kamis (14/3/2024) meluangkan waktu menengok korban banjir di Desa Wangandowo Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, sekaligus memberikan bantuan sembako dan memastikan kebutuhan pokok bagi korban banjir tercukupi.
Musibah banjir bandang di desa Wangandowo terjadi Rabu (13/03/2024) sore sekitar pukul 17.00 . Pada saat itu hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Pekalongan, tak terkecuali wilayah Bojong.
Baca Juga: Tim Blue Light Patrol Polres Karanganyar Patroli Usai Tarawih dan Sahur, Cegah Gangguan Kamtibmas
Kapolda Irjen. Pol. Ahmad Luthfi mengunjungi tempat pengungsian, tepatnya di kediaman Rifani selaku sekretaris desa Wangandowo.
Kepada para awak media, Kapolda menyampaikan, bahwa saat ini Kapolres, Dandim, dan sekda sudah melakukan identifikasi masalah terkait banjir bandang yang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Selain itu, juga sudah dilakukan pendataan rumah yang rusak.
“Ada sekitar 70 rumah yang rusak. Brimob, Sabhara, TNI dan masyarakat saat ini masih pembersihan rumah", tuturnya.
Kapolda Irjen. Pol. Ahmad Luthfi mengunjungi tempat pengungsian, tepatnya di kediaman Rifani selaku sekretaris desa Wangandowo.
Kepada para awak media, Kapolda menyampaikan, bahwa saat ini Kapolres, Dandim, dan sekda sudah melakukan identifikasi masalah terkait banjir bandang yang terjadi di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Selain itu, juga sudah dilakukan pendataan rumah yang rusak.
“Ada sekitar 70 rumah yang rusak. Brimob, Sabhara, TNI dan masyarakat saat ini masih pembersihan rumah", tuturnya.
Baca Juga: PLN Yogya Siagakan 660 Personel dan Armada Pendukung Sepanjang Ramadan dan Lebaran
Irjen. Pol. Ahmad Luthfi menambahkan, rumah-rumah yang rusak itu, nantinya akan dibangun kembali.
“Akan kita bangun kembali rumah-rumah yang rusak. Dari pihak perusahaan akan merecovery semua rumah warga yang rusak sehingga mereka bisa kembali ke rumah masing-masing,” ungkapnya.
Lanjutnya, posko kesehatan juga sudah didirikan, dan yang di perlukan saat ini adalah antisipasi apabila timbul banjir susulan.
Menurutnya, di wilayah Jawa Tengah saat ini hampir rata-rata terdampak banjir, termasuk di Semarang.
Sementara hujan deras disertai angin kencang selama dua hari terakhir khusus di kota Semarang selain mendatangkan banjir, juga beberapa lokasi terjadi tanah longsor, pohon tumbang menimpa bangunan rumah serta beberapa atap rumah warga roboh.
Khusus bencana banjir terjadi di jalan raya Kaligawe-Genuk, yakni jalur Semarang-Demak tinggi air mencapai 70 centimeter.
Kemudian, kawasan Gebanganom juga ketinggian banjir mencapai 70 Cm, jalan Padi raya Genuk antara 50 - 60 cm, jala Sendang indah Kel. Muktiharjo Lor 15 cm, jalan Muktiharjo Indah RW 15 Kel. Muktiharjo Kidul mencapai 20 cm, Muktiharjo Lor antara 30 - 70 cm.
Jodipati Kelurahan Krobokan mencapai 40 cm, Wilayah RW 7 Kudu 20 cm, wilayah Kelurahan Tambakrejo -30 cm, jalan Raya Kaligawe (Depan RSI Sultan Agung - Bawah Tol) mencapai 50 cm dan banjir di jalan Sidorejo 3 Kelurahan Sambirejo ketinggian air bah mencapai 30centimeter.
Sementara hingga berita ini diturunkan hujan mulai reda dan genangan air akibat banjir di beberapa titik mulai surut. (Cry)
Irjen. Pol. Ahmad Luthfi menambahkan, rumah-rumah yang rusak itu, nantinya akan dibangun kembali.
“Akan kita bangun kembali rumah-rumah yang rusak. Dari pihak perusahaan akan merecovery semua rumah warga yang rusak sehingga mereka bisa kembali ke rumah masing-masing,” ungkapnya.
Lanjutnya, posko kesehatan juga sudah didirikan, dan yang di perlukan saat ini adalah antisipasi apabila timbul banjir susulan.
Menurutnya, di wilayah Jawa Tengah saat ini hampir rata-rata terdampak banjir, termasuk di Semarang.
Sementara hujan deras disertai angin kencang selama dua hari terakhir khusus di kota Semarang selain mendatangkan banjir, juga beberapa lokasi terjadi tanah longsor, pohon tumbang menimpa bangunan rumah serta beberapa atap rumah warga roboh.
Khusus bencana banjir terjadi di jalan raya Kaligawe-Genuk, yakni jalur Semarang-Demak tinggi air mencapai 70 centimeter.
Kemudian, kawasan Gebanganom juga ketinggian banjir mencapai 70 Cm, jalan Padi raya Genuk antara 50 - 60 cm, jala Sendang indah Kel. Muktiharjo Lor 15 cm, jalan Muktiharjo Indah RW 15 Kel. Muktiharjo Kidul mencapai 20 cm, Muktiharjo Lor antara 30 - 70 cm.
Jodipati Kelurahan Krobokan mencapai 40 cm, Wilayah RW 7 Kudu 20 cm, wilayah Kelurahan Tambakrejo -30 cm, jalan Raya Kaligawe (Depan RSI Sultan Agung - Bawah Tol) mencapai 50 cm dan banjir di jalan Sidorejo 3 Kelurahan Sambirejo ketinggian air bah mencapai 30centimeter.
Sementara hingga berita ini diturunkan hujan mulai reda dan genangan air akibat banjir di beberapa titik mulai surut. (Cry)