Stunting Stop Masa Depan Top! Mahasiswa KKNT UAA Melakukan Demonstrasi Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Daya Lokal

Photo Author
- Jumat, 13 September 2024 | 13:32 WIB
 Mahasiswa KKNT UAA Kelompok 27 melakukan demonstrasi pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lokal untuk pemenuhan gizi seimbang di Balai Desa Damrsari, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.
Mahasiswa KKNT UAA Kelompok 27 melakukan demonstrasi pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lokal untuk pemenuhan gizi seimbang di Balai Desa Damrsari, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal.


KRjogja.com - KENDAL - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta Kelompok 27 melakukan demonstrasi pengembangan dan pemanfaatan sumber daya lokal untuk pemenuhan gizi seimbang dengan tema 'Stunting Stop Masa Depan Top' di Balai Desa Damrsari, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Sabtu (31/8/2024). Kegiatan tersebut merupakan program utama mahasiswa KKN-T UAA dalam rangka pencegahan stunting di Kabupaten Kendal khususnya di Desa Damarsari.

Sebelumnya Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki dalam kegiatan 'Pemkab Kendal Melakukan Audit Kasus Stunting 2024', menyampaikan bahwa stunting menjadi fokus utama bagi Pemerintah Kabupaten Kendal. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting di Kabupaten Kendal sebesar 17,5%. Namun, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 prevalensi stunting mengalami peningkatan sebesar 4,9% menjadi 22,4%.

“Stunting itu dinamis karena naik turun kasusnya. Balita yang terkena masalah stunting yang terdaftar di Puskemas Cepiring dengan alamat di Desa Damarsari berjumlah 15 anak,” jelas Euis Ahadiyah, bidan Puskesmas Cepiring yang melakukan pendampingan terhadap para mahasiswa.

Baca Juga: Yusaku Terserang Demam, PSIM Antisipasi Demam Panggung Hadapi Farmel FC

Berdasarkan data yang tersedia berat badan dengan kategori normal sejumlah 5 anak, kategori berat badan kurang sejumlah 6 anak, kategori berat badan sangat kurang sejumlah 4 anak. Data yang menyatakan tinggi badan dengan kategori pendek sejumlah 11 anak, kategori sangat pendek sejumlah 4 anak dan yang terkena gizi kurang ada 2 anak serta yang terkena gizi buruk ada 1 anak.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN-T Alma Ata membuat kegiatan sebagai program utama tentang pencegahan stunting dengan pengolahan dan pemanfaatan ikan kembung (Rastrelliger) yang memiliki nilai gizi yang bagus untuk anak yang termasuk kurang gizi dan gizi buruk di Desa Damarsari. Selain mudah didapatkan, ada beberapa alasan lain mengapa ikan kembung dipilih sebagai bahan baku untuk membuat otak-otak yaitu kandungan yang kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral yang penting bagi kesehatan.

Protein dalam ikan kembung membantu dalam proses pembentukan otot, sementara asam lemak omega-3 bermanfaat untuk kesehatan jantung dan fungsi otak. Tidak hanya itu, ikan kembung memiliki tekstur daging yang lembut dan padat, yang cocok untuk diolah menjadi otak-otak. Dagingnya mudah dihaluskan dan dibentuk, menghasilkan adonan otak-otak yang lembut namun tetap kenyal. Dibandingkan dengan jenis ikan lain, ikan kembung memiliki harga yang lebih terjangkau.

Baca Juga: Kapolri Siap Selidiki Dugaan Penyelewengan Dana PON

Demonstrasi pembuatan otak-otak ikan kembung diterima dengan antusias oleh kader-kader posyandu. “Harapannya ikan kembung yang harganya terjangkau atau murah dan memiliki kandungan gizi yang tinggi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi angka stunting dengan camilan otak-otak sebagai MP-ASI dan menjadi variasi baru untuk Pemberi Makanan Tambahan (PMT) guna dibagikan untuk balita stunting dan ibu hamil,” jelas Euis Ahadiyah.

Yulinda Kurniasari, S.Gz., M.P.H selaku Dosen Pembimbing Lapangan menuturkan upaya pencegahan stunting dilakukan melalui upaya pemenuhan gizi yang cukup selama 8000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pencegahan stunting berfokus pada upaya pencegahan dan perbaikan underweight, Kekurangan Energi Kronik (KEK), dan anemia yang berisiko pada kelahiran prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), serta kejadian stunting. Pemanfaatan pangan lokal dapat dijadikan alternatif pemenuhan gizi seimbang.

Baca Juga: 160 Orang Korban Keracunan, Semua Pengobatan Ditanggung Pemkab Bantul

"Mahasiswa KKN-T Alma Ata sangat senang kegiatan penyuluhan 'Stunting Stop Masa Depan Top' berjalan dengan lancar dan mendapat antusias yang tinggi dari kader posyandu Desa Damarsari dan ibu bidan Puskesmas Cepiring. Kami berharap inovasi camilan otak-otak ikan kembung dapat dijalankan sebagai MP-ASI melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), " pungkas Yulinda Kurniasari.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB
X