KRjogja.com - BANTUL - Kasus keracunan massal setelah mengonsumsi nasi boks terjadi pada acara penetapan SK Desa Rintisan Budaya 2024 di Kalurahan Patalan Jetis Bantul Selasa (10/9/2024) lalu. Sampai hari ini, Jumat (13/9/2024) jumlah korban tercatat mencapai 160 orang. Dengan kejadian tersebut Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih dan Wakil Bupati Joko Purnomo, Kamis (12/9/2024) menyambangi sejumlah korban yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Bupati Bantul mengatakan, semua biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh Pemkab Bantul melalui BPJS Kesehatan, Jamkesda dan Jamkesus. "Kita punya kepentingan untuk mengetahui lebih dulu hasil laboratoriumnya. Kita menyesalkan peristiwa ini terjadi, tetapi kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga. Pemerintah akan menanggung semua pengobatan melalui BPJS, Jamkesmas dan Jamkesda. Saya berharap kalau ada yang merasakan gejala juga untuk segera melapor, agar lebih lengkap informasinya," kata Abdul Halim Muslih.
Baca Juga: Pemprov Jateng Gandeng UEA Kembangkan Pelabuhan Tanjung Emas
Sementara Joko Purnomo mengaku ikut prihatin atas kejadian ini. Joko juga mengapresiasi langkah cepat dari Lurah Patalan, Dinas Kesehatan Bantul dan semua pihak yang langsung melakukan tracing terhadap para korban. Terkait tentang pengusutan penyebab dugaan keracunan massal ini Wabup Bantul mengatakan hal ini telah ditangani Lurah Patalan dan pihak Kepolisian.
"Kita lebih kepada bagaimana menolong warga yang sakit. Kalau terkait pengusutan, Lurah Patalan maupun Polres, saya yakin sudah berjalan," ungkap Joko Purnomo.
Baca Juga: Bernadya Kejutkan Penggemar Pada 'Sesi Rahasia' di Tuku Kemanggisan
Sedangkan Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD Panembahan Senopati dr.Fauzan mengatakan, secara umum korban yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati kondisinya saat ini sudah semakin membaik. "Secara umum diagnosanya karena gangguan pencernaan," katanya. (Jdm)