KRjogja.com, BANTUL – Dunia seni rupa Yogyakarta kembali bergeliat lewat Pameran Seni Rupa Gemah Ripah #3 bertajuk “Aku Arep Mangan”. Pameran ini menampilkan 135 lukisan karya 130 seniman perupa lintas generasi, mulai dari maestro hingga pendatang baru, dan digelar di Le Gareca Space, Cafe dan Gallery, Kasihan, Bantul.
Pameran dibuka secara resmi pada Senin (8/12) oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Yanatun Yunadiana, mewakili Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Ajang seni rupa ini merupakan kolaborasi Le Gareca Space bersama Rosan Production, dan akan berlangsung hingga 8 Januari 2026, terbuka untuk umum.
Maestro hingga Seniman Lintas Bidang Turut Berpameran
Sebanyak 135 karya yang dipamerkan datang dari beragam latar belakang seniman. Tak hanya perupa murni, sejumlah seniman musik, teater, desainer, hingga pegiat seni pendatang baru turut meramaikan pameran.
Nama-nama besar seperti Kartika Affandi, Nasirun, Putu Sutawijaya, Ivan Sagita, Jumaldi Alfi, Edi Sunaryo, Agus Burhan, Butet Kartaredjasa, hingga Erica Hestu Wahyuni tampil berdampingan dengan perupa generasi muda. Karya-karya tersebut merepresentasikan beragam genre dan gaya visual, menjadikan Gemah Ripah #3 sebagai ruang dialog seni yang inklusif.
“Aku Arep Mangan”, Tema Sederhana Sarat Makna
Yanatun Yunadiana menyebut tema “Aku Arep Mangan” bukan sekadar tentang kebutuhan dasar manusia. Tema ini menjadi simbol relasi sosial, ekspresi budaya, dan kreativitas yang lahir dari aktivitas sehari-hari.
“Makan tidak hanya soal kebutuhan hidup, tetapi juga ruang interaksi dan ekspresi. Tema ini memberi kebebasan seniman menafsirkan realitas sosial dalam bahasa visual,” ujarnya.
Ia juga berharap kehadiran Le Gareca Space dapat menjadi wadah baru bagi perupa di DIY dan daerah lain. Meski Bantul telah memiliki Paguyuban Perupa Bantul, seni rupa menurutnya tidak mengenal batas wilayah.
Penanda Launching Le Gareca Space
Budayawan dan seniman Butet Kartaredjasa mengungkapkan, pameran Gemah Ripah #3 sekaligus menandai peluncuran resmi Le Gareca Space, Cafe dan Gallery, yang dikelola Ucis dan Galuh.
“Galuh fokus di dunia kuliner, sementara Ucis bergerak di seni pertunjukan dan seni rupa. Le Gareca Space akan rutin menggelar pameran, dan pengunjung juga bisa mengoleksi karya perupa maestro maupun seniman muda,” jelas Butet.
Konsep galeri yang berpadu dengan kafe ini diharapkan menjadi ruang baru interaksi antara seniman, kolektor, dan masyarakat umum.
Ajang Interaksi Lintas Generasi Perupa