KUDUS, Krjogja.com - Tangis haru mewarnai senyum bahagia pasangan suami istri Purwanto (45) dan Rofiah (42), pemulung yang tinggal di Desa Ngembalrejo RT 07 RW 01 Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.
Linangan air mata mereka bukan karena sedih, melainkan ungkapan rasa syukur atas doa yang akhirnya terjawab, memiliki rumah yang layak untuk ditempati.
Selama puluhan tahun, pasangan ini hidup dalam keterbatasan, menempati rumah sederhana yang nyaris roboh.
Atap bocor setiap kali hujan turun, dinding kayu lapuk dimakan usia, dan pondasi bangunan yang semakin melemah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Namun, mereka tetap bertahan, menggantungkan harapan pada setiap langkah kaki yang membawa tumpukan barang bekas untuk dijual.
Kini, semua itu tinggal kenangan. Rumah rapuh yang selama ini mereka tinggali telah berganti menjadi hunian sehat dan nyaman.
Berkat bantuan program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) hasil kolaborasi pemerintah dengan PT Djarum dan Polytron, kehidupan Purwanto dan Rofiah berubah 180 derajat.
“Saya masih seperti bermimpi. Rumah yang dulu hampir roboh, sekarang jadi tempat tinggal yang kokoh dan aman.'
Kami tidak perlu khawatir lagi kalau hujan atau angin kencang datang,” ungkap Purwanto, Minggu (27/4).
Pekerjaan sebagai pemulung selama ini membuatnya mustahil untuk merenovasi rumah yang telah lama rusak.
Penghasilan harian yang pas-pasan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok, sehingga memperbaiki tempat tinggal hanya jadi angan-angan.
Namun lewat program ini, harapan yang semula tampak jauh, kini menjadi nyata.
“Terima kasih kepada PT Djarum dan Polytron. Ini bukan sekadar rumah baru, tapi juga semangat baru bagi kami.'
"Kami merasa lebih dihargai dan diperhatikan,” tambahnya sambil menggenggam tangan sang istri.