Harapannya, program ini bisa terus berlanjut hingga lebih banyak keluarga yang mendapatkan manfaatnya.
Achmad Budiharto, General Manager Community Development PT Djarum menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari peringatan 74 tahun PT Djarum yang jatuh pada 21 April lalu.
“Kami ingin merayakan ulang tahun ini dengan cara yang lebih berarti, dengan memberikan kembali kepada masyarakat yang telah mendukung kami selama ini,” ujar Budiharto.
Pihaknya berharap, upaya pengentasan kemiskinan ekstrem ini dapat terus dijalankan dengan dukungan dari pemerintah daerah sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup warga yang masih berada di bawah garis kemiskinan.
Lewat program bedah rumah tersebut, hunian yang direnovasi dan dibangun ulang mengacu pada tiga aspek dasar yakni aman, nyaman dan sehat untuk ditinggali.
Program ini menerapkan total intervensi sehingga penerima bantuan tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali untuk proses pembangunan.
“Tiga aspek dasar yakni aman, nyaman dan sehat menjadi pedoman kami dalam merenovasi ataupun membangun ulang rumah warga penerima bantuan.”
“Kami ingin setiap yang tinggal di rumah tersebut merasa aman salah satunya dengan pondasi dan bangunan yang kuat, nyaman dan sehat dengan pengaturan sirkulasi udara, pencahayaan dan sanitasi yang baik.” urai Budiharto.
Dengan adanya tiga aspek itu, diharapkan kualitas hidup penghuninya juga semakin meningkat.
Sementara, CEO Polytron, Hariono menekankan bahwa partisipasi dalam program ini adalah wujud tanggung jawab sosial perusahaan.
Jika seluruh target tercapai, jumlah rumah yang telah direnovasi oleh kedua perusahaan sejak 2022 akan mencapai 515 unit.
Program ini tak hanya berfokus di Kudus, tetapi juga menyasar wilayah-wilayah lain di Jawa Tengah seperti Grobogan, Rembang, Demak, Blora, dan Pemalang.
Sejak 2022, sebanyak 362 rumah telah direnovasi di berbagai daerah tersebut.-(Trq)