Krjogja.com, KUDUS - Kompetisi MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Kudus Seri 1 2025–2026 berakhir manis bagi dua tim terbaik, SDUT Bumi Kartini Jepara (KU-12) dan SD 3 Bulungcangkring (KU-10).
Keduanya sukses mengunci gelar juara lewat permainan impresif dan determinasi tinggi dalam laga final di Supersoccer Arena Rendeng Kudus, Minggu (3/8) sore.
Kesuksesan ini disambut hangat oleh Bupati Kudus, Samani Intakoris, yang menyebut MLSC sebagai tonggak penting dalam pengembangan sepak bola putri.
"Kami ingin para pelajar, khususnya putri, semakin aktif berolahraga. Dari sinilah lahir generasi emas Kudus yang tangguh secara fisik dan mental,"
"Turnamen MLSC ini sekaligus menjadi pijakan bagi lahirnya pesepakbola putri profesional, dan dapat berlaga di tingkat nasional bahkan internasional," ujarnya.
Senada dengan itu, Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, menegaskan potensi besar Kudus sebagai kawah candradimuka sepak bola putri Indonesia.
Ia mendorong para atlet muda untuk bergabung ke Sekolah Sepak Bola (SSB) dan mengikuti turnamen berjenjang.
"Jangan berhenti di sini. Terus asah kemampuan agar suatu saat bisa memperkuat timnas putri Indonesia," ucapnya.
Di kategori KU-12, SDUT Bumi Kartini Jepara mencatat sejarah luar biasa dengan meraih gelar juara kelima berturut-turut.
Tim ini menang dramatis 3-2 atas SDN Jambean 02 Pati, berkat duet maut si kembar Rara Zenita Fatin dan Rere Zenita Farza.
Rara mencetak dua gol di babak kedua, melengkapi satu gol Rere di awal laga.
Dengan total 43 gol sepanjang turnamen, Rara dinobatkan sebagai Top Scorer KU-12.
Sementara itu, Rere dinobatkan sebagai Best Player KU-12, dan rekan setim mereka, Queisha Sava Azzalfa, menjadi Best Goalkeeper.
Tak kalah menarik, SD 3 Bulungcangkring menciptakan kejutan di final KU-10 sebagai juara baru.
