Menghadapi unggulan utama dua kali juara bertahan SD Muhammadiyah Birrul Walidain, mereka tampil tanpa beban dan menang 2-1.
Gol kemenangan dicetak oleh Lutfia Indriana Putri dan sang kapten, Putri Lestari.
Putri Lestari tampil fenomenal sepanjang turnamen dan menjadi Top Scorer KU-10 dengan 54 gol.
"Saya ingin mempersembahkan kemenangan ini untuk orangtua dan guru. Ini pengalaman luar biasa," ungkapnya usai final.
SD Muhammadiyah Birrul Walidain tetap tampil terhormat meski harus puas sebagai runner-up.
Pemain mereka, Keisha Athira Imawan, dinobatkan sebagai Best Player KU-10, dan Aqilla Anindita Khairinniswa meraih Best Goalkeeper KU-10.
Ajang ini diikuti oleh 1.370 siswi dari 92 SD dan MI se-Kudus dan sekitarnya.
Yayat Hidayat, pelatih kepala MLSC Kudus, menyebut kualitas peserta meningkat merata.
"Kami telah memilih 70 pemain terbaik dari KU-10 dan KU-12 untuk ikut Extra Training rutin tiap pekan," katanya.
Program lanjutan ini akan digelar di Supersoccer Arena sebagai bagian dari persiapan menuju MLSC All Stars 2026.
Fokusnya adalah mengasah bakat dan mentalitas agar pesepakbola muda bisa bersaing di level nasional.
Selain MLSC, Djarum Foundation juga membuka jalur pengembangan lanjutan melalui HYDROPLUS Soccer League U-14 dan Piala Pertiwi U-14 & U-16.
Dengan jenjang yang terstruktur, atlet putri diharapkan bisa menapaki tangga profesional secara konsisten.
Pada penyelenggaraan tahun ini, tiga SSB juga aktif menjaring bibit muda langsung di arena, yakbi SSB Arema Malang Cabang Semarang, Sultan Kudus United (SKU), dan SSB Lysandra Demak.
MLSC bukan sekadar turnamen, tapi panggung lahirnya harapan dan impian.