Menumbuhkan Berpikir Komputasional Sejak Dini: Calon Pelatih PAUD dari 15 Provinsi Siap Bawa Inovasi Pembelajaran Anak Indonesia

Photo Author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 23:13 WIB
Pembukaan Pelatihan Calon Pelatih dalam Implementasi Berpikir Komputasional PAUD di Kudus pada Senin (27/10) di Wisma Fjarum Ploso, ditandai penekan tombol sirine. -(Foto: Ist)-
Pembukaan Pelatihan Calon Pelatih dalam Implementasi Berpikir Komputasional PAUD di Kudus pada Senin (27/10) di Wisma Fjarum Ploso, ditandai penekan tombol sirine. -(Foto: Ist)-

Penyusunan panduan pelatihan ini juga didampingi oleh Dr Irma Yuliantina, MPd, Ketua Kelompok Kerja PAUD Badan Akreditasi Nasional PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (BAN PDM), serta d-ireview oleh Tim Bebras Indonesia, inisiatif global yang mempromosikan berpikir komputasional di berbagai negara.

Bupati Kudus, Dr Ars Samani Intakoris ST MT, yang hadir dalam pembukaan pelatihan, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah maju untuk memperkuat kualitas pendidikan di tingkat dasar.

"Kudus dan Sumbawa Barat telah menjadi contoh bagaimana berpikir komputasional bisa diterapkan secara sederhana, namun berdampak besar."

"Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut dan menginspirasi daerah lain," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bunda PAUD Kabupaten Kudus, Endah Samani Intakoris, menyampaikan harapannya agar pendekatan berpikir komputasional tidak hanya melatih anak untuk cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh dalam menghadapi perubahan.

“Anak-anak perlu dibiasakan berpikir runtut, mampu menganalisis, dan berani mencoba. Semua itu bisa dibangun melalui kegiatan bermain yang kreatif," katanya.

Sejak 2023, Kabupaten Kudus menjadi salah satu pelopor penerapan berpikir komputasional di PAUD.

Melalui kerja sama antara Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus serta Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus yang didukung Bakti Pendidikan Djarum Foundation, sebanyak 700 guru dan kepala sekolah dari 211 satuan PAUD telah berhasil mengintegrasikan metode ini dalam kegiatan belajar sehari-hari.

Sementara itu, di Kabupaten Sumbawa Barat, pendekatan serupa juga dikembangkan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) sejak 2023.

Sebanyak 135 guru dan kepala sekolah dari 29 satuan PAUD telah mempraktikkan pembelajaran berbasis berpikir komputasional dengan pendampingan berkelanjutan.

Vice President Social Impact PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Priyo Pramono, menilai berpikir komputasional menjadi fondasi penting dalam membentuk generasi adaptif di masa depan.

"Potensinya semakin besar bila ditanamkan sejak dini. Kolaborasi lintas pihak ini mempercepat lahirnya sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045," jelasnya.

Hasil dari pelatihan di Kudus ini akan menghasilkan panduan dan materi pelatihan berpikir komputasional nasional yang dapat digunakan oleh daerah lain.

Panduan tersebut dirancang agar mudah diadaptasi tanpa mengubah esensi kegiatan belajar di PAUD, sekaligus mendorong guru menjadi pelatih bagi rekan sejawat di wilayahnya masing-masing.

Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, yang berdiri sejak 2016, menjadi salah satu motor penting dalam pelatihan ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB
X