Seperti yang dilakukan atlet- atlet asal DIY, Danzell Otnayira (putra), serta Zora Rizqi Prasetyo, Claudia Angelina Putri dan Vanezya Artha Nafasta.
Legenda bulutangkis Indonesia yang juga Tim Pencari Bakat, Susy Susanti menilai animo peserta di tahun ini menjadi angin segar bagi kejayaan bulutangkis Indonesia.
Mereka nantinya akan meneruskan tongkat estafet prestasi gemilang yang sudah dicapai pebulutangkis sebelumnya.
Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 sektor tunggal putri tersebut mengatakan,
teknik para peserta merata dari berbagai sektor, tidak hanya mereka yang datang dari pulau Jawa saja, tapi juga yang berasal dari luar pulau Jawa.
"Ini tentu menjadi tren positif agar regenerasi bulutangkis tetap terjaga,” kata Susy.
Lebih lanjut, Juara All England 1990, 1991, 1993, dan 1994 tersebut juga mengapresiasi perjuangan para peserta yang mengikuti Audisi Umum PB Djarum lebih dari satu kali.
Di hari terakhir menjelang semifinal dan final ini, Susy mengaku sudah mengantongi beberapa kandidat peraih Super Tiket.
"Kriteria utama yang pasti kemampuan teknik, footwork, cara bermain, daya juang, dan jiwa petarung," tegasnya.
Ganda Campuran peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad yang juga terlibat sebagai Tim Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, sepakat bahwa ini merupakan salah satu upaya menjaga mata rantai ekosistem bulutangkis Tanah Air.
Sebab, atlet segudang prestasi bukan lahir dengan cara instan, namun melewati perjuangan dan perjalanan panjang yang dimulai dari pembinaan sejak usia belia.--(Trq)--