pantura

Program Cerdik Gizi dan Konsumsi Sehat Pangan Lokal Melalui Perubahan Kebiasaan Belanja Produk Instan menjadi Produk Olahan Sehat

Senin, 22 September 2025 | 08:26 WIB
(Istimewa)

 

KRjogja.com - KENDAL - Di era yang serba mudah ini, makanan instan menjadi kegemaran untuk khalayak orang, termasuk di pedesaan. Memiliki tampilan yang menarik, rasa yang gurih, cara penyajian yang praktis, dan harganya yang terjangkau. Namun di balik hal itu semua, makanan instan menyumbang resiko besar bagi kesehatan. Kandungan kadar garam, lemak jenuh, dan bahan pengawet dapat meningkatkan resiko penyakit tidak menular (PTM).

Mirisnya, kesadaran akan pentingnya makanan bergizi masih minim. Banyak keluarga percaya bahwa makanan sehat itu mahal dan sulit, meskipun desa memiliki potensi pangan lokal yang luar biasa. Singkong, jagung, dan pisang tersedia di desa ini. Ironisnya, bahan-bahan ini masih dibaikan karena dianggap sebagai 'makanan jadul' yang kurang menarik.

Melihat situasi ini, mahasiswa KKNT 09 Universitas Alma Ata Yogyakarta di Desa Meteseh dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Abdul Salam, MA melakanakan program 'CERDIK Gizi X Konsumsi Pangan Sehat Lokal' untuk mendorong perubahan. "CERDIK singkatan dari cek kesehatan secara berkala,enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet gizi seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stress. Tujuannya untuk mendorong masyarakat desa untuk lebih cerdas dan bijak dalam memilih makanan dan menghidupkan kembali rasa bangga terhadap pangan lokal," jelas Abdul Salam, Kamis (11/9/2025).

Baca Juga: Polri dan Kepolisian Singapura Kejar Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara

Mahasiswa KKNT 09 Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta di Desa Meteseh, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal menggelar penyuluhan tentang pencegahan penyakit tidak menular melalui konsumsi pangan lokal. Penyuluhan ini dilakukan dengan cara metode yang mudah dipahami dengan menggunakan presentasi power point, leaflet edukasi, dan diskusi ringan agar mudah dipahami dan diterima oleh para kader posyandu.

Sesi diskusi pun diawali denga pertanyaan ibu kades “Bagaimana cara mengatasi GTM pada balita?”. Jawaban dari mahasiswa KKNT pun sangat menarik yakni dengan memberikan peralatan makan yang menarik hati balita, variasikan makanan dengan warna dan bentuk yang menarik, dan hindari susu dan cemilan saat hendak masuk waktu makan. Dan, pertanyaan unik lainnya.

Tidak hanya itu, mahasiswa KKNT 09 Universitas Alma Ata Yogyakarta mengadakan demo masak pengolahan pangan lokal menjadi produk kekinian dan menarik. ‘SingPis Gemoy’ merupakan olahan singkong dan pisang yang berbahan kualitas tinggi dengan pemanis dan pewarna alami yakni dari buah naga sehingga memiliki nilai gizi yang cukup baik dan cocok dijadikan cemilan berbahan alami pangan lokal.

"Cemilan ini juga bisa dijadikan ide PMT berbasis pangan lokal yang kaya akan sumber energi dari karbohidrat kompleks, serat dan vitamin yang mendukung pencernaan dan sistem imun, dan minim kandungan lemak jenuh. Antusiasme para kader pun sangat luar biasa. Dilihat dari kerjasama antara mahasiswa KKNT dengan para kader posyandu dalam pembuatan inovasi produk pangan lokal ini," ungkap Abdul Salam.

Baca Juga: Ternyata Tidak Ada Libur Nasional atau Cuti Bersama di Oktober 2025

Melalui kegiatan ini, tidak hanya meningkatkan kesadaran gizi saja, tetapi meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap hasil bumi desanya sendiri. Mereka mulai menyadari bahwa makanan lokal adalah sumber daya yang dapat meningkatkan kesejahteraan desa dan makanan berbasi pangan lokal bukanlah makanan kelas dua.

Dan, harapannya melalui program CERDIK Gizi X Konsumsi Sehat Pangan Lokal, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih makanan sehari-hari dan pentingnya menjaga kesehatan. Melalui pemanfaatan potensi lokal yang kaya dan bergizi ini, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk instan, sekaligus membangkitkan perekonomian desa.(*)

 

Tags

Terkini

Khitan Massal Warnai Perayaan HUT Pertamina di Cilacap

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:55 WIB

Dipercepat, Pembebasan Tanaman Semusim di Kendeng

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:00 WIB

Curanmor Paling Dominan Jadi Tindak Kriminal di Blora

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:30 WIB

Pelatihan Jinakan AI Agar UMKM Melek Teknologi

Rabu, 3 Desember 2025 | 15:10 WIB