• Rabu, 27 September 2023

Tren Belajar Baru Self Progress Learning di Era Pasca Pandemi

- Kamis, 1 Juni 2023 | 05:10 WIB
Perubahan belajar tatap muka menjadi pembelajaran daring selama pandemi secara signifikan sangat mempengaruhi pendidikan dan perkembangan karakter siswa.
Perubahan belajar tatap muka menjadi pembelajaran daring selama pandemi secara signifikan sangat mempengaruhi pendidikan dan perkembangan karakter siswa.

Krjogja.com - JAKARTA - Perubahan belajar tatap muka menjadi pembelajaran daring selama pandemi secara signifikan sangat mempengaruhi pendidikan dan perkembangan karakter siswa. Seiring berakhirnya pandemi, dampak Learning Loss semakin tinggi dan besar dampaknya pada pembelajaran. Serta, pendekatan konvensional yang mengajar semua siswa secara serentak tidak lagi efektif dan cenderung menghambat proses pengembangan sikap belajar proaktif dalam diri siswa. Disinilah peran Merdeka Belajar sangat diperlukan.


Merdeka Belajar sebagai gaya belajar baru, memungkinkan siswa mengambil inisiatif dan memberikan ruang bagi guru untuk memahami kebutuhan setiap siswa. PT Benesse Indonesia dibawah naungan Benesse Corp, Jepang, sebagai perusahaan yang berfokus pada perkembangan pendidikan anak melalui mata pelajaran Matematika, menyediakan solusi terhadap permasalahan tersebut melalui program Shinkenjuku School Reformation. Program ini menitikberatkan pada pemahaman konsep dasar Matematika dan pengembangan sikap belajar dengan mengadopsi Self Progress Learning (SPL) dan esensi dari Kurikulum Merdeka Belajar.


Presiden Direktur PT Benesse Indonesia, Mr Tatsunosuke Suzuki menambahkan, “Matematika itu terkenal dengan menghitung, namun sebenarnya dalam matematika juga sangat penting memahami konsep dan kemampuan logika, termasuk soal cerita. Perusahaan kami memiliki materi dan metode yang mengajarkan secara mendalam tentang konsep matematika selama sekitar 70 tahun di Jepang. Materi Shinkenjuku sudah sesuai dengan kurikulum Indonesia sehingga memudahkan guru dalam mengajar konsep matematika. Kami berharap Shinkenjuku dapat bekerjasama dengan sekolah membantu anak-anak Indonesia lebih menyukai matematika dan percaya diri mengerjakan soal yang sulit.”


[crosslink_1]


Melalui program Self-progress Learning, sekolah dapat menjamin hak pembelajaran setiap siswa. Semua siswa di sekolah diberikan ruang untuk belajar secara mandiri dan kolaboratif, yang mana hal ini dapat membantu memecahkan masalah Learning Loss dan Learning Gap. Jiwa pendidik guru juga ditingkatkan melalui dukungan pelatihan khusus dan praktik. Dengan begitu kualitas pelajaran akan berubah, kepemilikan pembelajaran (Learning Ownership) bisa dikembalikan ke siswa sehingga mereka menjadi pembelajar yang otentik. Program ini dapat menjadi program unggulan sekolah dan bentuk School Reformation.


Penerapan program Self-progress Learning (SPL) memberikan peningkatan penurunan Learning Loss sebanyak hampir 50%. Anak-anak juga terlihat lebih menyukai matematika dan menjadi lebih percaya diri belajar matematika setelah merasakan program SPL ini. Kondisi belajar di kelas juga terlihat mengalami perubahan, Student-centered teraplikasi dengan baik melalui program SPL ini, dimana siswa mengambil lebih banyak peran dalam proses belajar.


“Program SPL ini sangat ideal untuk kebutuhan anak dan guru di masa sekarang ini - dimana kondisi pendidikan sangat dinamis sebagai efek dari pandemi. SPL membantu guru menggali potensi anak dan anak pun mendapatkan kesempatan belajar yang adil dan sesuai dengan kecepatan masing-masing anak.” ujar Sarah Aruan, selaku marketing manager dari Shinkenjuku.


Saat ini Shinkenjuku sudah bekerjasama dengan beberapa sekolah SD & SMP di wilayah Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Salah satunya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, Surakarta. Di sekolah ini, guru mulai melepaskan otoritas dan mengikuti langkah-langkah SPL sesuai pelatihan yang diberikan. Di sekolah ini, guru sudah bertindak sebagai fasilitator, memberi kebebasan kepada siswa untuk belajar mandiri dan mendorong adanya kolaborasi secara longgar sesuai kebutuhan.


Kedepannya, diharapkan dengan banyaknya sekolah menerapkan program SPL, banyak anak di Indonesia yang mendapatkan hak belajar secara mandiri dan kolaboratif.(*)

Editor: Danar W

Tags

Terkini

Rumpi Sehat, Solusi Tangani Penyakit Tidak Menular

Rabu, 27 September 2023 | 12:59 WIB

Mensyukuri Kelahiran ke-72 UIN Sunan Kalijaga

Selasa, 26 September 2023 | 19:45 WIB

Salsa Kota Yogyakarta Wisuda 132 Lansia

Minggu, 24 September 2023 | 15:45 WIB

Gawat! Indonesia Berpotensi Darurat Kekurangan Guru 2024

Kamis, 21 September 2023 | 14:30 WIB

1.502 Wisudawan USD Merdeka dan Terbang Tinggi

Senin, 18 September 2023 | 21:10 WIB
X