Nada Nusantara di Bumi Malaysia, Mahasiswa UAA Hadirkan Edukasi Budaya untuk Anak Sanggar Bimbingan Hulu Langat

Photo Author
- Rabu, 17 Desember 2025 | 12:13 WIB
Mahasiswa UAA hadirkan edukasi budaya untuk Anak Sanggar Bimbingan Hulu Langat.
Mahasiswa UAA hadirkan edukasi budaya untuk Anak Sanggar Bimbingan Hulu Langat.


KRjogja.com - HULU LANGAT - MALAYSIA - Keceriaan anak-anak memenuhi ruang belajar Sanggar Bimbingan Hulu Langat ketika alunan lagu daerah Indonesia mulai dinyanyikan bersama. Pada pagi yang penuh semangat itu, Seluruh perhatian tertuju pada para mahasiswa Universitas Alma Ata yang tengah melaksanakan kegiatan pengenalan seni budaya Indonesia dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Internasional yang diikuti oleh mahasiswa yang berasal dari prodi S1 Kebidanan, S1 Farmasi dan S1 Administrasi Rumah Sakit dengan DPL Imram Radne Rimba Putri.S.kep.,NS.,MMR

Program ini menjadi lebih dari sekadar kunjungan edukatif. Kehadiran mahasiswa merupakan bentuk kepedulian dalam mengenalkan kembali kekayaan budaya Nusantara kepada anak-anak Indonesia yang bermukim dan belajar di luar negeri. Sanggar Bimbingan Hulu Langat sendiri merupakan wadah pembelajaran nonformal bagi anak-anak keluarga pekerja migran Indonesia di Malaysia. "Melalui kegiatan ini, mahasiswa berusaha menghadirkan nuansa budaya tanah air agar tetap hidup dan melekat dalam ingatan generasi muda perantauan. Pembelajaran dibungkus dalam bentuk kegiatan interaktif seperti permainan, bernyanyi, menari, dan aktivitas seni kreatif, yang membuat anak-anak lebih aktif dan antusias mengikuti setiap sesi," jelas Imran Radne.

Baca Juga: Sembilan PTS di DIY Terima KIP-Kuliah, Pemerintah Perluas Akses Pendidikan Tinggi

Kegiatan dimulai dengan pengenalan lagu daerah Indonesia. Anak-anak bernyanyi bersama membawakan lagu-lagu seperti Ampar-Ampar Pisang, Gundul-Gundul Pacul, dan Cublak-Cublak Suweng. Melodi yang sederhana memudahkan mereka menghafal lirik, sehingga suasana menjadi semakin hidup. Keseruan bertambah saat mahasiswa mengajak anak-anak memadukan nyanyian dengan bermain kereta-kereta. Gelak tawa pun pecah.

"Usai bernyanyi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pengenalan tari tradisional. Gerakan tari dipilih secara sederhana dan disesuaikan dengan kemampuan anak-anak tanpa menghilangkan ciri khas tarian Nusantara. Dengan penuh konsentrasi, mereka mengikuti setiap instruksi. Meski sesekali langkah mereka kurang selaras, suasana tetap dipenuhi tawa dan keceriaan," imbuh Imran. Momen tersebut menjadi contoh nyata bahwa belajar budaya dapat berlangsung dalam suasana santai, hangat, dan penuh kebahagiaan.

Baca Juga: Agar Tak Kaget dan Terhindar Kecelakaan, Begini Cara Jaga Jarak Aman di Jalan

Bagian kegiatan yang paling ditunggu adalah mewarnai motif batik khas Indonesia. Mahasiswa membagikan gambar berbagai motif daerah seperti parang, truntum, dan Dayak. Anak-anak diberikan kebebasan memilih warna sesuai imajinasi mereka. Hasilnya, lembar-lembar batik pun tampil dalam warna cerah dan beragam. Sesi mewarnai menjadi wadah kreativitas sekaligus media edukasi budaya. Anak-anak tidak hanya mengenal beragam motif batik, tetapi juga semakin memahami bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang begitu luas, berasal dari berbagai daerah dengan keunikan tersendiri.

Salah satu mahasiswa peserta KKN menyampaikan kesan mendalam selama mengikuti kegiatan ini. “Melihat semangat anak-anak saat mempelajari budaya Indonesia sungguh membanggakan. Walaupun tinggal jauh dari tanah air, kecintaan terhadap negeri sendiri dapat tetap tumbuh melalui kegiatan sederhana seperti bernyanyi, menari, dan melukis batik,” ungkapnya. Para pembina sanggar juga mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Menurut mereka, program pengenalan budaya memberikan warna baru dalam pembelajaran, yang sebelumnya lebih berfokus pada kemampuan akademik dasar.

Baca Juga: Indonesia Music Award 2025 Kembali Hadir Rayakan Panggung Penuh Performa Spektakuler!

Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama. Anak-anak mengangkat hasil karya batik berwarna-warni sambil tersenyum cerah di samping para mahasiswa. Bukan sekadar dokumentasi kegiatan, momen tersebut menjadi simbol indah sebuah perjumpaan budaya ketika lantunan lagu Nusantara menggema di negeri seberang, dan identitas bangsa tetap tumbuh kuat dalam jiwa generasi muda Indonesia, di mana pun mereka berada.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

UMJ Perlu Melangkah ke Universitas Kelas Dunia

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:15 WIB
X