BPMP DIY Lakukan Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka

Photo Author
- Selasa, 9 Agustus 2022 | 07:10 WIB
Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilakukan di SD Susukan Seyegan.
Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka yang dilakukan di SD Susukan Seyegan.

SLEMAN, KRJOGJA.com - Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY melakukan pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di sekolah-sekolah, di antaranya SD Susukan Seyegan, Sleman. Pendampingan yang berlangsung Senin (8/8/2022) ini dilakukan Pengawas Eni Farida, diikuti Kepala Sekolah dan Guru SD Susukan beserta 4 sekolah imbas di klasternya, yaitu SD Margomulyo 2, SD Jomblangan, SD Gentan serta SD Margokaton.

Kegiatan pendampingan itu mendapat dukungan pendanaan dari dari BPMP DIY melalui DIPA tahun 2022. Pelaksanaan pendampingan juga difasilitasi dengan sarana dan prasarana oleh Kepala SD Susukan Endi Sudarmi beserta jajaran guru dan karyawan. Setelah pendampingan diharapkan ada peningkatan adoption rate Implementasi Kurikulum Merdeka melalui partisipasi aktif para guru dalam pelatihan mandiri platform merdeka mengajar. Pendampingan juga diharapkan dapat menstimulasi dinamika kegiatan di komunitas belajar para guru baik berbasis satuan pendidikan, daerah, maupun komunitas daring.

Pengawas Eni Farida pada kegiatan itu melibatkan Lia Anggraini seorang Guru Penggerak dari SD Sompokan Seyegan. Menurut Eni Farida, partisipasi Lia Anggraini perlu untuk mewarnai persepsi peserta pendampingan, karena portofolionya sebagai guru penggerak telah memperoleh pembinaan kompetensi mengenai kurikulum merdeka selama 9 bulan.

Menurut Lia, kurikulum merdeka berpusat pada peserta didik. “Guru berperan sebagai fasilitator yang berkolaborasi dengan orang tua mendampingi peserta didik agar aktif belajar sesuai pada karakteristik siswa,” ujarnya.

Eni Farida bersama Lia Anggraini juga memfasilitasi para guru dan kepala sekolah di klasternya agar mampu memanfaatkan platform merdeka mengajar sebagai sarana berkegiatan akademik meningkatkan kompetensinya.

Implementasi kurikulum merdeka tidak diawali dengan pelatihan instruktur secara massif dan berjenjang, maka kemandirian para guru dan sekolah untuk mengupdate pengetahuannya dengan belajar mandiri sangat penting.

Guna mengoptimalkan pemanfaatan platform merdeka mengajar, maka setelah kegiatan pendampingan akan ditindaklanjuti dengan kegiatan pembinaan on service yang secara teknis pelaksanaannya melekat pada tugas dan fungsi Pengawas Sekolah.

Para narasumber pada pendampingan ini juga memaparkan topik profil pelajar Pancasila. Berbagai best practices projek penguatan profil pelajar Pancasila yang telah dilakukan berbagai satuan pendidikan dari berbagai daerah juga disampaikan oleh narasumber. Hal ini diharapkan dapat menstimulasi kreativitas para guru peserta dalam menciptakan projek penguatan profil pelajar Pancasila di sekolahnya. (Jan)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X