YOGYA, KRJOGJA.com – Sebagai upaya memajukan pendidikan vokasi di Indonesia, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya kembali menggandeng Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI) bidang seni dan industri kreatif.
Bahkan kedua belah pihak telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan seusai melaksanakan Rapat Koordinasi pada Sabtu (4/6/2002) di Hotel Grand Rohan Yogyakarta.
Rakor yang berlangsung sejak Kamis (2/6/2022) itu menghadirkan 23 DUDI dari berbagai bidang, di antaranya maestro tari Didik Nini Thowok dari Sanggar Tari Natya Laksita dan Perupa Putu Sutawijaya dari Sangkring Art Space.
DUDI tersebut nantinya akan menjadi tempat magang dan uji kompetensi peningkatan kompetensi satuan pendidikan vokasi (Guru SMK, Dosen Perguruan Tinggi Vokasi, Instruktur Lembaga Kursus) Bidang Seni dan Industri Kreatif yang diselenggarakan BBPPMPV Seni dan Budaya.
Rakor dibuka Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Dr Dra Sarjilah MPd dengan menghadirkan nara sumber dari Direktorat Mitras DUDI Ditjen Pendidikan Vokasi dan PT. Pegadaian Galery 24 Jakarta, selain nara sumber dari internal BBPPMPV Seni dan Budaya.
Sarjilah mengungkapkan, pelibatan secara nyata pihak dunia usaha dan dunia industri dalam peningkatan mutu pendidikan vokasi menjadi hal mutlak harus dilakukan, agar penyelenggaraan pendidikan vokasi (SMK, Perguruan Tinggi Vokasi, dan Lembaga Kursus) dapat selaras dengan kebutuhan kerja yang nyata.
Pada Rakor itu juga dilakukan diskusi dan penyelarasan kurikulum pelatihan yang telah disusun oleh BBPPMPV Seni dan Budaya bersama dengan pihak DUDI yang hadir. Selanjutnya DUDI akan terlibat langsung dalam peningkatan kompetensi satuan pendidikan vokasi (Guru SMK, Dosen Perguruan Tinggi Vokasi, Instruktur Lembaga Kursus) Bidang Seni dan Industri Kreatif.
Sedangkan Didik Nini Thowok menilai, Rakor tersebut sangat penting sebagai ajang komunikasi antara BBPPMPV Seni dan Budaya dengan pihak DUDI agar program-program yang berkaitan dengan upaya peningkatan penyelenggaraan pendidikan vokasi bisa selaras dengan perkembangan dan kebutuhan dunia kerja.
Koordinator Pengembangan dan Kemitraan BBPPMPV Seni dan Budaya, Sigit Purnomo MPd selaku penanggungjawab kegiatan mengungkapkan, paradigma peningkatan mutu pendidikan vokasi saat ini harus benar-benar berorientasi pada kebutuhan dunia usaha dan dunia industri secara nyata.
Pelibatan pihak dunia usaha dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi harus lebih banyak dilakukan, agar konten dan proses penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan perkembangan dunia kerja yang kekinian. (Jan)