Program Praktisi Mengajar, Mendikbudristek Ajak Para Profesional Bergabung

Photo Author
- Sabtu, 4 Juni 2022 | 06:30 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Terobosan baru terus dihadirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh: Praktisi Mengajar.

Dalam paparannya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, mengajak para profesional dan ahli di berbagai bidang untuk turut memajukan pendidikan Indonesia dengan turut bergabung dan bergerak bersama menjadi Praktisi Mengajar.

“Kami mengajak seluruh praktisi dan tenaga ahli di seluruh lini industri untuk berkolaborasi dalam Praktisi Mengajar. Lewat partisipasi aktif, mari kita ciptakan bersama sumber daya manusia unggul dan kompetitif di kancah global,” ucap Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh, Jumat (3/6/2022).

Menteri Nadiem berharap, bimbingan dan didikan dari para praktisi dapat berkontribusi pada munculnya para lulusan yang memiliki kompetensi tinggi, punya kepemimpinan, mampu memecahkan masalah, komunikatif, dan adaptif terhadap dinamika dunia kerja.

Berdasarkan data International Labour Organisation, saat ini terdapat 13,4 juta praktisi ahli di Indonesia, dan sekitar 50 persennya tertarik mengajar di kampus, jika ada undangan dari dosen, ada waktu yang cocok, dan diberikan insentif yang adil. Oleh karenanya, Praktisi Mengajar diluncurkan untuk mempercepat kesiapan mahasiswa masuk ke dunia kerja, dengan kolaborasi antara perguruan tinggi, dosen, dan praktisi di ruang kelas.

“Sebenarnya selama ini sudah banyak praktisi yang mengajar di kampus, dan bahkan tidak sedikit yang sifatnya sukarela. Program Praktisi Mengajar kami rancang untuk meneruskan praktik baik tersebut dengan meningkatkan kolaborasi antara praktisi dan pihak perguruan tinggi,” ucap Menteri Nadiem.

Lebih lanjut, Menteri Nadiem menghimbau perguruan tinggi agar mengundang praktisi ahli terbaik di bidang masing-masing.

Misalnya mengundang CEO atau pemimpin perusahaan skala internasional, nasional, maupun regional; pendiri usaha rintisan yang sudah memperoleh pendanaan besar; atau profesional, praktisi senior, atau manajer senior yang telah memiliki sertifikat teknis internasional,” ucapnya.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X