BANTUL, KRJOGJA.com - Memilah sampah dengan mengategorikan menjadi sampah organik, bisa didaur ulang, dan residual, merupakan cara efektif dalam menangani beban sampah. Pemilahan sampah bahkan bisa dimulai dari rumah tangga. Hal ini sesuai dengan program Bantul Bersama (Bantul Bebas Sampah Tahun 2025) program yang dicanangkan oleh Pemkab Bantul dengan fokus program pada pengelolaan sampah mulai dari tingkat rumah tangga.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh Mahrus Lutfi Adi Kurniawan SE ME, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). "Tujuan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Gadingharjo, Donotirto, Kretek Bantul yang selama pandemi beban sampah meningkat pada kategori plastik dan masker," ujarnya, Minggu (20/02/2022).
Disamping itu, Desa Gadingharjo, Donotirto, Kapanewon Kretek Bantul merupakan desa yang menjadi penyangga pariwisata Kabupaten Bantul. Pemilahan sampah yang tepat dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuanga Akhir (TPA). Selain itu pemilahan sampah yang tepat dapat memberi nilai lebih jika bisa didaur ulang dengan menggunakannya kembali seperti botol plastik atau kaleng makanan dapat dijadikan pot, atau tempat bibit tanaman dll.
Selain itu pula, daur ulang sampah juga dapat memberikan manfaat ekonomis kepada pemulung jika disediakan tempat sampah khusus sampah anorganik. Pemilahan sampah oleh rumah tangga secara tidak langsung juga meringankan beban kerja pengelola TPA.
Ditegaskan Mahrus Lutfi, pemilahan sampah, dalam kegiatan pengabdian menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk membawa tas belanja, hal ini dilakukan untuk mengurangi sampah plastik. Memperhatikan kemasan barang yang perjual belikan karena terdapat beberapa sampah plastic yang masih memiliki nilai ekonomis. Program Bantul Bersama harus dapat terealisasikan untuk dapat mengurangi beban sampah melalui rumah tangga.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Kabupaten Bantul, TPA Piyungan menerima sampah 800 ton/hari. Volume sampah Kabupaten Bantul yang masuk ke TPA Piyungan adalah sebesar 180 ton/hari, sehingga rumah tangga memainkan peranan penting dalam mensukseskan program Bantul Bersama. "Pengelolaan sampah yang baik dapat mengurangi dampak buruk bagi masyarakat mulai dari kesehatan, lingkungan dan sosial ekonomi." tandasnya. (Jay)