I3L Raih Tim Terbaik dalam Pfizer Biotech Fellowship

Photo Author
- Sabtu, 18 Desember 2021 | 02:10 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Untuk mendukung kemajuan bioteknologi kesehatan. Pfizer Indonesia dan Tenggara Strategics mengadakan program Pfizer Biotech Fellowship. Program ini mengundang mahasiswa program studi bioteknologi kesehatan di Indonesia untuk beradu gagasan dalam menciptakan inovasi dan berbagi pemikiran pada penyusunan roadmap perkembangan bioteknologi kesehatan.

Hanun selaku perwakilan dari tim Unlocked dalam rilisnya, Jumat (17/12/2021) menyatakan bahwa kompetisi ini sangat menantang mengingat bahwa para pesertanya dari universitas terkemuka.

Perlombaan ini memberikan apresiasi kepada 125 mahasiswa dan tenaga pengajar yang telah berpartisipasi dan berperan aktif dalam diskusi dan adu gagasan sebagai sumbangsih dalam mendukung perkembangan ekosistem serta sumber daya manusia (SDM) dalam bidang bioteknologi kesehatan. Acara puncak sekaligus memberikan penghargaan kepada pemenang kompetisi untuk mahasiswa S1 (Undergraduate Competition), dan penulisan proposal penelitian untuk mahasiswa S2 (Graduate Education Grants).

Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L) berhasil merenggut tim terbaik pertama dan tim terbaik kedua dalam perlombaan ini dalam kategori Undergraduate Competition.

Terbaik pertama: Tim Humboldt (Devina Checylia Setiawan, Velecia Salim, Wenny Novella) dari Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L) dengan karya berjudul “Pembangunan Labspace untuk Mendukung Perkembangan Bioteknologi Medis di Indonesia”

Terbaik kedua: Tim Unlocked (Deby Cyntia Chandra, Jessica Renata Wijaya Tumboimbela, Reza Hanun Alyaa) dari Indonesia International Institute for Life Sciences (I3L) dengan karya berjudul “Tiga Kunci Imperatif Sebagai Pondasi Produksi Primer Sebagai Bahan Baku PCR di Indonesia: Penelitian dan Pengembangan, Infrastruktur, dan Komersialisasi”

Hanun selaku perwakilan dari tim Unlocked menyatakan bahwa kompetisi ini sangat menantang mengingat bahwa para pesertanya dari universitas terkemuka.

“Kompetisinya sangat menantang dan menegangkan. Kami menghabiskan waktu kurang lebih 5 bulan untuk mengejarkan esai dan mengumpulkannya melalui tiga tahap yang berbeda. Tetapi, kompetisi ini juga sangat edukatif karena Pfizer menyelenggarakan seminar untuk membantu membangun esai kami dan berbagi pengetahuan dalam supply chain dan pengalaman kerja lainnya. Secara keseluruhan, ini adalah pengalaman yang sangat berkesan,” ungkap Hanun.

“Kami juga memiliki sesi diskusi dengan tim lainnya dan para panitia tentang usaha yang bisa kami lakukan untuk membuat lingkungan industri lebih baik untuk bioteknologi medis”,tambhanya.

Kedepannya, I3L akan terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikannya salah satu dalam hal penyertaan lomba bagi mahasiswa di ajang nasional maupun internasional.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X