SMK dan D2 Jalur Cepat Membuat Link and Match dengan Industri serta Dunia Usaha

Photo Author
- Selasa, 23 November 2021 | 05:10 WIB

BEKASI, KRJOGJA.com - Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)-Diploma Dua (D2) Jalur Cepat, atau Program SMK-D2 Fast Track, dan upgrade D3 menjadi D4.

Demikian Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto di Bekasi, Senin (22/11 2021) malam. Tujuannya adalah untuk membuat semakin link and match dengan industri dan dunia usaha.

"SMK Fast Track, ketika D3 nanti naik ke D4, siapa yang yang mengisi sebagai teknisi ahli, sebagai operator ahli D2 Fast Track, dan tidak usah lama-lama, cukup SMK ditambah satu semester itu, langsung bisa magang di industri selama setahun. Jadi total cukup 3 semester," ujar Wikan.

Jadi industri diuntungkan, karena industri mendapatkan tenaga kerja yang lebih technical, tapi lebih cepat. Tidak perlu menunggu D3, cukup D2, dan D2-nya hanya satu semester di kampus, satu tahun magang di industri langsung.

Ini salah satu bentuk merdekanya kepada siswa. Jadi kemerdekaan dalam arti siswa lulus pada semester 6, pada saat mereka selesai di SMK nya atau melanjutkn langsung ke perguruan tinggi vokasi, karena sudah dikerjasamakan SMK dengan Pergurun Tinggi, maka mereka langsung masuk, kemudian perguruan tinggi memberikan pengakuan beberapa SKS terhadap hasil pembelajaran SMK, sehingga mereka bisa menyelesaikan D2 dalam waktu satu setengah tahun atau 3 semester.

“Jadi saya kira antara Kampus Merdeka di Merdeka Belajar 2 dengan Merdeka Belajar 11 itu, sebetulnya satu visi yang sama yaitu memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik, dan juga perguruan tinggi untuk bisa berkiprah lebih lanjut dalam pendidikan tinggi, khususnya,” paparnya.

Kampus Merdeka Vokasi adalah satu rangkaian dengan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. “Jadi semangat filosofinya itu, kita kembangkan. Ini perluasan dari Kampus Merdeka, kita adopsi, kita luaskan, menjadi Kampus Merdeka Vokasi,” kata Wikan .

Disebutkan, kebijakan di dalam Kampus Merdeka Vokasi tersebut adalah Program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)-Diploma Dua (D2) Jalur Cepat, atau Program SMK-D2 Fast Track, dan upgrade D3 menjadi D4. Tujuannya adalah untuk membuat semakin link and match dengan industri dan dunia usaha.

“Jadi bukan sekedar pingin upgrade D3 jadi D4, malah ingin bikin kelas-kelas yang lebih link and match, mungkin kelas program kerja sama, atau kelas industri,” tutur Wikan.

Ia mencontohkan, pengembangan D4 teknik electro, antara Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Vokasi UGM, dan Vokasi Undip dulu menginisiasi D4 teknik elektro, bersama PLN, mulai kurikulum dibikin bersama, project based leaning, dosen-dosennya juga banyak dari PLN rutin, magangnya nanti juga di PLN, sampai sertifikasi kompetensi pun juga dirancang bersama dengan PLN, pokoknya itu link and match.

“Nah itu salah satu contoh, bahwa kalau kita ingin mendorong link and match, maka perlu kita turunkan menjadi program yang nyata, upgrading D3 jadi D4. Menambah satu tahun, tapi penambahan satu tahun itu, benar-benar penambahan penguatan yang top kompeten, leadership-nya, bekerjanya itu lebih tinggi, sehingga ujung-ujungnya itu industri dan dunia kerja itu lebih puas, ketika nanti menerima lulusan-lulusan kita,” jelas Wikan.

“Bayangkan materi-materi training dari PLN. Ketika yang di training itu masuk ke PLN, dipindah ke kurikulum kita saja. Jadi ketika lulus, PLN tidak perlu mentraining ulang, karena sudah diajar bersama. Magangnya pun juga di PLN, selama setengah tahun minimal, hingga satu tahun lebih juga tidak apa-apa. Otomatis mereka kalau lulus sudah siap diserap oleh PLN,” terangnya.(Ati)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X