YOGYA, KRJOGJA.com – Pada era pandemi Covid-19 ini, aktivitas masyarakat memang harus disesuaikan, bahkan dilakukan inovasi, perubahan atau bahkan penundaan. Namun demikian, dengan semangat keberasamaan, Pengda Kagama DIY tetap melakukan aktivitas dengan prosedur terbatas.
“Pengda Kagama DIY tetap melakukan inovasi sehingga kegiatan tetap bisa dilaksanakan. Antara lain distrubusi bantuan Alat Pelindung Diri atau APD ke rumah sakit, baksos ke pengungsi Merapi, memberikan hibah buku ke sekolah dan masyarakat yang membutuhkan, melakukan talkshow kerjasama KR Radio dan SKH Kedaulatan Rakyat, serta siaran di RRI sebulan empat kali,†kata Ketua Pengda Kagama DIY Ir Gatot Saptadi pada acara Syawalan secara virtual, Rabu (9/6/2021) malam.
Gatot juga menjelaskan, insan Kagama DIY terus tanpa lelah mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat serta memikirkan inovasi dan kontribusi untuk mengurangi persebaran Covid-19. Bakti ini dilakukan anggota Kagama yang aktif di birokasi pemerintah, di swasta ataupun perguruan tinggi sebagai akademisi dan lembaga lain.
“Semua konsisten menjaga marwah alumni UGM yang mengukuhkan jati diri perguruan tinggi nasional, perguruan tinggi perjuangan, perguruan tinggi Pancasila, kerakyatan dan pusat kebudayaan,†katanya sambil menambahka semua anggota Kagama harus guyub, rukun, lan migunani sak kabehe.
Sedang Ketua Umum PP Kagama, Ganjar Pranowo mengingatkan, banyak orang mengatakan saat ini merupakan era Gadjah Mada. Karena itu, di satu sisi kita harus bisa membuktikan diri apa yang bisa kita kerjakan untuk bangsa dan negara. Tapi di sisi lain kalau kita gagal, cap kegagalan akan nempel. “Karena itu kesungguhan, keilkhlasan harus kita padukan untuk menghasilkan yang terbaik,†tegasnya.
Ketua Panitia Ir H Syahbenol Hasibuan menjelaskan, acara Syawalan diikuti jajaran Pengda Kagama DIY, Pengcab se-DIY dan anggota Kagama di seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri. “Tujuannya acara untuk mengikat tali silaturahmi agar di antara kita tidak terputus,†katanya.
Syawalan dengan tema Hidup Sehat bahagia di tengah-tengah pandemic Covid-19. Hal ini sebagai upaya bertahan menghadapi Covid-19. Acara dimeriahkan pembacaan deklamasi oleh Suharjoso, paduan suara Adi Suara yang menyanyikan lagu Cintaku karya Sutrisno MES dan taushiyah oleh Dr dr Zainal Muttaqin Sofro, serta diakhiri pengundian doorprize antara lain sepeda lipat.
Dr dr Zainal Muttaqin Sofro dalam taushiyahnya menjelaskan, kebersihan hati akan menghantarkan manusia menjadi sehat. Karena itu manusia harus terus bersihkan hati. Tidak boleh ada permusuhan, tidak boleh ada kemarahan, tidak boleh ada kebencian, kekecewaan maupun kesedihan. Jangan biasa tergesa-gesa dan kemrungsung. Pantang anyel, pantang jengkel. Juga harus mudah memaafkan setiap saat serta senantiasa berbuat baik.
“Agar kita sehat sehingga bahagia air muka itu penting. Karena itu kita harus banyak senyum. Mumpun pakai masker, maka sering-seringlah tersenyum, meski sendiri. Sebab syaraf yang membuat senyum berhubungan langsung dengan jantung lewat batang otak,†pesannya.(Fie)