Dies Natalis ke 42 Universitas Tidar, Masih Banyak PR yang Harus Dihadapi

Photo Author
- Kamis, 20 Mei 2021 | 16:51 WIB
Rektor Untidar maupun lainnya saat bersama-sama memainkan alat musik angklung. (Thoha)
Rektor Untidar maupun lainnya saat bersama-sama memainkan alat musik angklung. (Thoha)

MAGELANG, KRJOGJA.com - Bermain alat musik angklung mewarnai suasana acara Dies Natalis ke-42 Universitas Tidar (Untidar), Kamis (20/5/2021). Selain itu juga dilakukan peresmian salah satu bangunan gedung di komplek Untidar, yang diberi nama Gedung dr H Suparsono. Launching karya batik "Arga Carita", pementasan sendratari "Jawis Kolo Tidar" maupun lainnya juga ikut menyemarakkan rangkaian acara.

Tidak hanya tim paduan suara Untidar yang memainkan alat musik angklung, tetapi juga Rektor Untidar Prof Dr Ir Mukh Arifin MSc, Ketua dan anggota Senat Untidar serta seluruh undangan yang hadir dengan dipandu Ki Sodong Abbet Nugroho dari Kampung Dolanan Nusantara di Borobudur Magelang.

Kepada KRJogja.com, Abbet Nugroho diantaranya mengatakan angklung merupakan alat musik etnis nusantara yang sudah diakui Unesco menjadi warisan budaya tak benda. Alat musik ini masuk ke kampus-kampus sebagai salah satu upaya menyebarkan spirit kebersamaan dan cinta tanah air.

Sedang berkaitan dengan produk batik "Arga Carita", informasi yang diperoleh dari Humas Untidar diantaranya mengatakan Arga Carita mengandung makna gunung bercerita. Batik ini mengandung filosofi keberadaan Untidar yang dikelilingi gunung, seakan gunung-gunung yang melingkari tersebut berkisah dan bercerita bersama Kampus Untidar.

Dalam batik tersebut terdapat motif berbentuk segi empat, yang melambangkan figur yang kokoh. Warna yang berbeda menunjukkan dinamika. Kokoh terhadap dinamika. Bentuk segitiga melambangkan mata pena, sebagai senjata utama seorang pembelajar. Siluet elang adalah lanbang Untidar. Segitiga bergandengan melambangkan gunung-gunung yang mengelilingi Kota Magelang, tempat Untidar berada.

"Di usianya yang ke-42 Tahun diharapkan Universitas Tidar (Untidar) akan semakin mapan, sejajar dengan perguruan tinggi lainnya. Keberadaannya juga diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk dapat menimba ilmu di dunia pendidikan tinggi," jelas Rektor Untidar kepada wartawan usai acara Dies Natalis.

Dikatakan, usia kuliah yang belum mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi jumlah masih sangat banyak. Kehadiran Untidar, yang semakin hari semakin tumbuh menjadi baik ini, diharapkan dapat menampung para generasi muda bangsa yang memang kesempatan menempuh pendidikan tingginya masih sangat terbatas.

Berkaitan dengan kemungkinan adanya pekerjaan rumah atau "PR", dikatakan, banyak. Dari sisi jumlah mahasiswanya tumbuh terus, sarana dan prasarana harus mengikutinya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu juga mengalami peningkatan sangat dahsyat.

"Oleh karena itu SDM, dosen, peneliti dan teman-teman staf administrasi harus bisa mengikutinya," kata Rektor Untidar sambil menambahkan hal itu juga merupakan "PR" yang harus dikerjakan.(Tha)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X