YOGYA, KRJOGJA.com - Pandemi Covid-19 yang saat ini masih terjadi harus menjadi perhatian bersama. Untuk mengantisipasi adanya penularan kasus Covid-19 semua kegiatan termasuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) harus senantiasa mengedepankan Prokes. Apalagi pelaksanaan PTM yang dilaksanakan setelah Idul Fitri harus benar-benar diperhatikan. Tindakan itu perlu dilakukan untuk meminimalisir adanya penambahan kasus atau klaster baru yang disebabkan oleh meningkatkan mobilitas saat libur Idul Fitri.
"Setelah Idul Fitri supaya PTM berjalan lebih lancar, saya berharap aktivitas dilakukan dengan tetap hati hati sesuai protokol kesehatan. Siswa datang dengan bermasker diantar orangtua, atau sendiri masuk halaman sekolah agar di cek suhu dan mencuci tangan dengan sabun yang telah si sediakan oleh sekolah. Siswa masuk menuju kelas sesuai jalur masuk menuju kelas, sudah barang tentu sekolah sudah mengatur jalur masuk dan jalur keluar kelas," kata pengamat pendidikan sekaligus mantan Ketua PGRI DIY, Ahmad Zainal Fanani SPd MA di Yogyakarta, akhir pekan lalu.
Ahmad Zainal Fanani mengatakan, supaya materi yang disampaikan mudah dipahami oleh siswa dan mereka tidak bosan. Guru dituntut lebih kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Tentunya semua itu harus dilakukan dengan tetap mengedepankan Prokes. Misalnya siswa menempati tempat duduknya satu meja satu kursi agar berjarak didalam kelasnya.
Tidak hanya itu untuk memastikan kondisi kesehatan siswa, guru harus mencatat suhu anak saat masuk tadi. Apabila ada siswa yang suhunya tinggi (lebih dari 37 derajat) sebaiknya diminta untuk istirahat terlebih dahulu. Apabila Prokes tersebut bisa dilaksanakan dengan baik, kemungkinan terjadinya penularan di lingkungan pendidikan bisa dicegah.
"Setelah proses pembelajaran selesai sebaiknya siswa keluar lewat jalur keluar kemudian menunggu jemputan di tempat yang disediakan sekolah dengan kursi yang berjarak dengan tetap bermasker. Tidak hanya siswa penjemput juga tidak boleh bergerombol, diusahakan drive thrue, tentu siswa sudah menghubungi penjemput saat keluar kelas atau saat jam berakhir," terang Zainal Fanani. (Ria)