SLEMAN, KRJOGJA.com - PGRI Sleman merasa prihatin dengan kondisi para GTT - PTT dan berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat meningkat kesejahteraannya. Selain itu status GTT dan PTT yang saat ini masih terkatung katung dengan SK kepala sekolah, sehingga belum yakin benar dengan statusnya dalam meniti karier di dunia pendidikan.
"PGRI berharap status GTT-PTT dapat ditingkatkan menjadi pekerja P3K maupun PNS," ungkap Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sleman Mujianto dalam Konferensi Kerja I PGRI Kabupaten Sleman Tahun 2021 di Aula Bappeda Sleman, kemarin. Konferensi ini juga dihadiri Bupati Sleman Kustini, Kadin Pendidikan Sleman Ery Widaryana dan perwakilan PGRI DIY.
Sementara Bupati mengingatkan, untuk dapat memperjuangkan aspirasi anggotanya, PGRI harus menjadi organisasi yang dinamis, mandiri dan berwibawa, dicintai anggotanya, disegani oleh mitranya dan diakui keberadaannya oleh masyarakat. "Atas dasar pemikiran inilah, PGRI harus senantiasa berusaha dan berupaya merespons berbagai perubahan, terbuka terhadap aspirasi anggota, sehingga terwujud dinamisasi organisasi sesuai kebutuhan peningkatan kesejahteraan dan profesionalisme anggota," ujarnya.
Bupati juga berharap dengan telah dimulainya vaksin bagi tenaga kesehatan, guru dan pelayan publik lainnya, kondisi pandemi Covid-19 segera mereda dan tidak timbul klaster baru. Sehingga tahun ajaran baru yang akan datang akan segera dimulai dengan tatap muka di kelas dengan pembatasan kapasitas 50 %.(Has)