Peserta SBMPTN Wajib Negatif Covid-19

Photo Author
- Sabtu, 10 April 2021 | 06:30 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Satgas Covid-19 DIY meminta setiap peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) di DIY menyertakan hasil test kesehatan yang menunjukkan negatif dari Covid-19, baik dari GeNose, Swab Antigen maupun PCR, maksimal 3 x 24 jam. Langkah tersebut meninjaklanjuti kebijakan pemerintah pusat, yakni pemberlakuan Pembatasan Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM). Pelaksanaan UTBK akan dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama 12-18 April dan gelombang kedua 26 April-2 Mei. Sedangkan pengumuman hasil UTBK pada 14 Juni 2021.

"Tak dapat dipungkiri bahwa Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam pelaksanaan SBMPTN memberi potensi penularan Covid-19, mengingat peserta berasal dari berbagai daerah. Karena itu, pelaksaannya dapat dilakukan dengan syarat tersebut," ujar Wakil Ketua Sekretariat Satgas Covid-19 DIY, Drs Biwara Yuswantana MSi kepada KRJOGJA.com terkait keluarnya aturan dari Satgas Covid DIY terkait pelaksanaan UTBK di DIY.

Sebelumnya, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tidak mempersyaratkan menyertakan hasil swab test, GeNose atau pun PCR, dan hanya menyertakan keterangan sehat saja. Sedangkan saat masuk ruang UTBK, suhu tidak boleh lebih dari 37,5 derajat Celcius. Keluarnya aturan baru ini sudah diinformasikan panitia melalui media sosial ke banyak peserta. Dengan keluarnya aturan ini, membuat para peserta tidak hanya mampu menjawab soal, tetapi harus menjaga kesehatannya, agar saat test kesehatan sebelum UTBK, negatif dari Covid-19.

Menurut Biworo, tidak dapat dipungiri kemungkinan adanya calon peserta yang masuk orang tanpa gejala (OTG), penampilan baik saja, tetapi surat keterangan kesehatannya positif dari Covid-19. Karena itu, agar tidak menghilangkan kesempatan mengikuti UTBK, pihak panitia diharapkan dapat menyediakan ruang khusus dengan penjagaan yang dilengkapi APD untuk melayani mereka. "Sewaktu test CPNS dulu, kita sediakan tempat khusus bagi mereka yang OTG," ujar Biwara.

Menanggapi pernyataan tersebut, Komandan Satgas Covid-19 UGM Dr dr Rustamadji MKes mengatakan pihaknya mengikuti arahan dari Satgas Covid-19 Pusat, Satgas Covid-19 DIY dan Satgas Covid-19 Kabupaten Sleman. Yakni peserta UTBK diminta untuk melampirkan hasil negatif tes Covid-19, bisa Swab PCR, Swab Antigen atau GeNose. Dan pada dasarnya, Universitas Gadjah Mada (UGM) siap menyelenggarakan (UTBK) 2021.

"Pada prinsipnya peserta UTBK diminta melakukan tes Covid-19 terlebih dahulu dan membawa surat keterangan tes tersebut saat akan ujian. Tapi kami (panitia UTBK di UGM) tidak akan mempersulit peserta yang memang benar-benar tidak mampu melakukan tes Covid-19. Panitia menyiapkan skema bantuan untuk itu," terang Rustamadji kepada KRJOGJA.com, Jumat (9/4/2021) malam.

Rustamaji mengingatkan kepada para peserta UTBK agar menerapkan prokes secara ketat, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Selain itu datang lebih awal 1 jam sebelum ujian dimulai.

Menurut Rustamaji, UTBK di UGM akan menggunakan 52 ruangan di seputar kampus. Di masing-masing ruangan itu disediakan ruang khusus bagi peserta yang suhunya tinggi atau kondisi yang lain. Hal itulah yang menjadikan hadir lebih awal 1 jam sebelum ujian dimulai sangat penting. "Mungkin ada peserta yang perlu pemeriksaan GeNose dan itu butuh waktu, maka sebisa mungkin datang lebih awal," ujarnya.

Sebelumnya, Dr Sigit Priyanta SSi MKom, Sekretaris Bidang Teknologi Informasi dan Administrasi Akademik, Direktorat Pendidikan dan Pengajaran UGM mengatakan, UTBK di UGM setiap harinya terdiri dari 2 shift ujian. Shift 1 dilaksanakan pukul 06.45-10.30 WIB dan shift 2 dilakukan pukul 13.00-16.35 WIB. Khusus untuk Ujian Campuran diselenggarakan pukul 06.45-12.00 WIB. "Khusus hari Jumat tidak ada Ujian Campuran dan shift 2 bergeser pukul 13.45-17.20 WIB," katanya.

Terkait kesiapan tempat dan fasilitas, Sigit menuturkan untuk satu kali shift maksimal hanya bisa diikuti 870 peserta. Oleh karena itu, terkait protokol kesehatan pihak panitia terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 UGM. "Karena tidak ada jeda ujian maka setelah ujian peserta dipersilakan untuk segera pulang," ucapnya.

Sigit menjelaskan untuk peserta UTBK di UGM sebanyak 11.716 orang, terdiri peserta Ujian Saintek 5.796 orang, peserta Ujian Soshum 5.481 orang dan 439 peserta Ujian Campuran. "Untuk jumlah pengawas kita lagi hitung-hitungan ini, tapi rasio perbandingannya 1:20. Kita juga terus berkoordinasi dengan Direktorat Aset dan DSSDI untuk antisipasi berbagai kemungkinan gangguan listik dan jaringan internet," pungkasnya.(Jon/Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X