BANTUL, KRJOGJA.com - Sebanyak 39 siswa SMAN 2 Bantul berhasil lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2021. Mereka diterima di UNY (23 siswa), UGM (10 siswa), UPN (5 siswa) UIN (1 siswa). Mereka berasal dari kelas XII S1 (4 siswa), XII S2 (6 siswa), XII A1 (14 siswa), XII A2 (2 siswa), XII A3 (5 siswa), XII A4 (1 siswa), XII A5 (4 siswa), XII A6 (3 siswa). Sedangkan 2 siswa lain diterima melalui jalur kedinasan di Poltekes Kemenkes dari kelas XII A1. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang diterima SNMPTN ada 34 berarti ada peningkatan 5 siswa.
Atas capaian prestasi akademik tersebut, pihak sekolah mengundang siswa yang diterima tanpa tes di PTN tersebut bersama orangtuanya, Kamis (1/4/2021) di aula Ir Soekarno, dihadiri Plt Kepala SMAN 2 Bantul Ngadiya, SPdMM, Ketua Komite Ir Sudiyanto MM, Wakil Kepala dan Wali Kelas XII.
Pada kesempatan acara tersebut, Sutanto orangtua siswa dari Hisyam Taqiyussalam (XII S2) memberikan cinderamata berupa buku cerita Pahlawan Ketapel karyanya melalui Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati, diterima Kepala Sekolah dan guru Bahasa Indonesia Jumarudin SPd.
“Saya mengucapkan selamat kepada para siswa yang diterima di berbagai PTN di DIY. Juga tak lupa kepada orangtua siswa yang telah mendukung putra-putrinya,†ujar Ngadiya SPd MM dalam pertemuan dengan para siswa dan orangtua siswa.
“Setelah dinyatakan diteriman 22 maret 2021, saya merasa tenteram karena para siswa yang lolos SNMPTN telah mendapat PTN, tekuni tetap bisa berprestasi ortu dukung penuh putra putrinya. jangan menurun prestasinya apalagi sampai drop out,†sambungnya.
Ngadiyo juga meminta agar nanti selama kuliah fokus belajar, tetap berprestasi cemerlang agar indeks sekolah akan terus naik. Tak kalah pentingnya harus hormat kepada orangtua, tidak boleh menentang dan selalu taat karena rida Allah tergantung ridho orang tua.
Khusus dengan bapak ibu guru juga berperan sebagai wasilah turut mengantarkan kesuksesan. Menjaga sikap saling menghormati dengan orang lain sangat utama, di bangku kuliah harus makin mandiri dan tetap mengingat almamater termasuk kepada adik kelas.
Sementara itu, Ketua Komite Ir Sudiyanto MM turut merasa gembira dan Bahagia atas prestasi akademik yang telah dicapai. “Ini satu bentuk prestasi yg membanggakan dan langka. Angka 39 adalah prestasi yang luar biasa. Ungkapan syukur dan doa mesti terus dipanjatkan. Jangan merasa puas dengan capaian ini, sebab persaingan akan semakin berat. Jangan cepat puas diri karena beban tugas sebagai mahasiswa tidaklah ringan,†tegas Sudiyanto.
Selain itu, Ketua Komite juga meminta kepada semua orangtua yang hadir untuk tetap menjalin komunikasi dengan putra putrinya. Meski sudah remaja namun anak tetap butuh disapa dan diberikan perhatian agar merasa nyaman dan hangat dalam hubungan keluarga. (Rar)