SLEMAN, KRJOGJA.com – Program iHiLead bertujuan untuk menciptakan pemimpin masa depan. Diharapkan, program ini mewujudkan keberhasilan dalam 20 tahun yang akan datang. Kerja sama dilakukan antar-universitas di Indonesia dan Eropa yang berusaha untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan modern untuk setiap warga negara di kedua kawasan. Harus diakui, kepemimpinan sangat penting karena mampu memberikan kesempatan belajar bagi seganap mahasiswa dalam untuk menjadi lebih kreatif. Kepemimpinan transformatif sangat penting di saat ini untuk menghadapi revolusi Industri.
David Dawson PhD wakil dari University of Gloucestershire UK dan Dirjen Pendidikan Tinggi Prof Nizam PhD mengemukakan hal tersebut dalam Pembukaan dan pers konferens ‘Implementation of Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead) on Freedem to Learn Freedom Campus Policy’ diselenggarakan Erasmus+ Programme, Selasa (2/3/2021) malam. Bertindak selaku host adalah Universitas Islam Indonesia. Narasumber lain adalah Vincent Piket PhD (Ambassador of the European Union to Indonesia and Brunei Darussalam.
“Kita memiliki kesempatan untuk membuat orang-orang paham mengenai pendidikan kepemimpinan dan kemampuan sebagai pemimpin professional,†tambah Dawson.
Di Indonesia, katanya program mencoba untuk mewujudkan program pemerintahan, kepemimpinan dan juga pengembangan sumberdaya manusia yang dibutuhkan Indonesia. Institusi Eropa coba membantu institusi Indonesia untuk melalukan pekerjaan dan program yang lebih baik dalam 15 - 20 tahun yang akan datang. Network lanjud David diciptakan melalui prosedur dan program yang bisa membantu hal tersebut terjadi.
“Kita sudah mengidentifikasi berbagai perangkat yang bisa digunakan untuk mengembangkan program dan memfasilitasi pengembangan untuk program-program yang akan dilakukan ke depannya,†ujarnya.
UK mungkin tidak memiliki kepemimpinan yang bagus dalam konteks pendidikan tinggi namun UK coba membuat perbedaan dengan meguatkan karakter pemimpin yang membuat perbedaan dalam beberapa sektor. Siapa pun di universitas yang terlibat dalam berbagai kegiatan dan mampu berperan untuk membuat perbedaan, harus menyadari bahwa dia bisa membuat sirkel belajar yang proudktif dan fundamental bagi para pelajar. Kita harus memperkuat program untuk memiliki mahasiswa sebagai pembelajaran yang kuat untuk masyarakat dan ekonomi.
Belajar Kepemimpinan
Sedang Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Prof Nizam PhD mengemukakan, belajar kepemimpinan sangat penting karena mampu memberikan kesempatan belajar bagi seganap mahasiswa dalam untuk menjadi lebih kreatif. Kepemimpinan transformatif sangat penting di saat ini untuk menghadapi revolusi Industri karena kita mempunyai perkembangan yang tidak pasti dan ambigu yang bisa mendorong individu untuk berkembang dan memiliki pembelajaran yang baik sebagai seorang pemimpin.
“Kita bisa belajar lebih dalam dari orang lain sehingga saya sangat mengapresiasi kegiatan ini (IHIIDERS) ini yang mampu menjadi pusat transformasi bagi setiap peserta,†tambah Nizam.
Untuk itu, Erasmus+ memiliki beberapa program unggulan yakni pertukaran pelajar, magang, bantuan mengajar, bantuan penelitian, aktivitas kemanusiaan. Juga kewirausahaan, proyek independen kredensial mikro, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan militer dalam lingkupa kompi cadangan.
Kemendikbud merancang 8 indikator kesuksesan yang dirasakan mahasiswa dalam mengikuti program kampus merdeka. Yakni lulusan yang dipersiapkan untuk memiliki pekerjaan yang layak, pengalaman balajar di luar kampus, para dosen yang aktif di luar universitas, para praktisi yang mengajar di kampus. Kemudian prestasi dan inovasi dosen yang digunakan dalam lingkup nasional dan terkenal lingkup internasional, kerja sama antar program studi dengan partner internasional, kelas yang partisipatif dan kolaboratif hingga program belajar dengan standar internasional. (Fsy)