BANDUNG, KRJOGJA.com - Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran (PUIIPK Unpad) hari ini mempublikasikan temuan-temuan hasil pencarian pustaka secara sistematis pada diskusi daring bertajuk “Faktor Pengurangan Risiko Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) untuk Penerapan di Indonesiaâ€.
Studi ini menyimpulkan bahwa penerapan HPTL juga dinilai efektif dalam smoking cessation dan reduction karena memberikan pilihan variasi profil risiko. Mulai dari produk yang mengandung tembakau tanpa pembakaran, hingga produk nikotin non-tembakau dengan atau tanpa pembakaran.
Selain itu, HPTL memiliki resiko lebih minimal dalam hal kejadian tidak diharapkan atau adverse event (AE) yang lebih kecil dibandingkan produk konvensional.
“Kami melihat pendekatan harm reduction atau pengurangan dampak buruk dapat diterapkan untuk mengatasi angka prevalensi perokok dewasa di Indonesia yang mencapai 33,8 persen, seperti pada data Riset Kesehatan Dasar 2018. Produk HPTL yang kami tinjau, seperti e-cigarette (EC), tobacco heating system (THS), dan snus dapat berperan dalam smoking reduction dan smoking cessation. Penggunaan HPTL dapat menyebabkan kejadian tidak diharapkan atau AE, namun secara umum HPTL memiliki nilai risiko dalam hal AE yang lebih kecil dibandingkan rokok konvensional†kata Ketua Peneliti Auliya A. Suwantika, Senin (28/9/2020).
Selain memaparkan temuan studi, PUIIPK Unpad juga menyampaikan policy brief yang dapat digunakan para pembuat kebijakan. Diantaranya, perlu dilakukan studi lanjutan yang lebih komprehensif seperti uji toksikologi, studipopulasi, uji klinis maupun uji eksperimen terkontrol secara acak.(*)