Program Praktik Atasi Kejenuhan Siswa

Photo Author
- Rabu, 26 Agustus 2020 | 13:50 WIB
Program praktik atasi kejenuhan siswa.
Program praktik atasi kejenuhan siswa.

YOGYA, KRJOGJA.com - Berdasarkan monitoring dan pengaduan orangtua siswa, pembelajaran di rumah menimbulkan rasa jenuh, kurang aktivitas fisik, banyak tugas yang harus dikirim, dan penggunaan kuota atau pulsa yang membengkak terutama saat pembelajaran menggunakan video.

"Melalui berbagai diskusi dan pengalaman guru maka kami menetapkan program praktik Jumat Trengginas," jelas Kepala SMPN 15 Yogyakarta Siti Arina Budiastuti MPd BI kepada KRJOGJA.com, Rabu (26/8/2020).

Menurut Arina Trengginas merupakan akronim dari Terampil dalam karya, penggiat fisik, nasionalis, agama dan seni yang menyenangkan. Hal itu menurutnya untuk mengatasi kejenuhan, kurangnya aktivitas fisik dan banyak tugas yang harus dikirim serta penggunaan kuota yang membengkak.

Program tersebut mengkhususkan pada hari Jumat untuk praktik 'Trengginas'. Yaitu praktik keterampilan melalui pelajaran prakarya, praktik giat fisik melalui Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Praktik karakter nasionalis melalui pelajaran PKn, praktik agama melalui Pelajaran Pendidikan Agama dan praktik seni melalui pelajaran seni budaya yang semua praktik diseting dengan berbagai kegiatan belajar di rumah dimana siswa dibolehkan memilih kegiatan yang disenanginya.

Pada hari Jumat siswa tidak lagi melulu di depan handphone atau laptop, tidak lagi mengirim tugas, mata tidak lagi kelelahan karena radiasi gadget. Penggunaan gadget hari itu hanya sebatas membaca tugas praktik, memfoto kegiatan, mengirim foto bukti kegiatan, memutar musik untuk praktik olahraga atau tari sehingga penggunaan pulsa atau kuota bisa diminimalisir.

Menurut Arina, trengginas dalam kamus bahasa Indonesia berarti lincah, terampil, tangkas dan tangguh. Maka melalui program Jumat Trengginas ini diharapkan anak menjadi pribadi yang terampil, lincah, tangkas, dan tangguh.

Program praktik Jumat Trengginas menurut Arina, merupakan jawaban dari masalah yang dikeluhkan orangtua terhadap pelaksanaan pembelajaran dari rumah di masa pandemi covid-19. Program ini baru langkah kecil dalam mengatasi masalah yang muncul. Namun dari langkah kecil ini dapat menjadi awal langkah yang besar menyambut era penerapan pembelajaran new normal.(War)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X