Gandeng RAPI DIY, SMPN 5 WATES Belajar 'Daring' dengan HT

Photo Author
- Selasa, 25 Agustus 2020 | 19:30 WIB
Guru SMP N 5 Wates sedang mengajar secara 'daring' melalui ht. (Foto: Asrul S)
Guru SMP N 5 Wates sedang mengajar secara 'daring' melalui ht. (Foto: Asrul S)

KULONPROGO, KRJOGJA.com - Pengelola SMP Negeri 5 Wates bekerja sama Pengurus Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) DIY melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara 'daring'. Sosialisasi sekaligus uji coba dilakukan oleh salah satu guru sekolah setempat disaksikan Kepala Sekolah (Kasek) SMP N 5 Wates, Boidi SPd dan Ketua Pengda RAPI DIY, Sulaiman Suseno, Selasa (25/8/2020).

Dalam uji coba guru menggunakan handy talky (ht) yang sudah didukung perangkat lainnya menghubungi para siswa di rumah masing-masing. Layaknya KBM sebelum pandemi Covid-19, guru memulai ngajar dengan menyapa ucapan selamat pagi para muridnya kemudian berdoa bersama-sama.

"Dalam pembelajarannya nanti, guru akan mengajar sesuai bidang studinya masing-masing. Karena itu sebelum pelajaran dimulai siswa harus menyiapkan peralatan terutama buku cetak sebagai acuan pembelajaran," ungkap Boidi.

Diungkapkan, pembelajaran menggunakan ht sangat membantu. "Selain efektif dan efisien, penggunakan HT juga cukup mudah, hanya saja butuh kesabaran karena dalam berbicara guru dan peserta didik harus bergantian," jelasnya.

Pihaknya menilai penggunaan HT dalam pembelajaran daring lebih murah sehingga seluruh murid terutama dari kalangan keluarga tidak mampu bisa mengikuti KBM. "Penggunaan HT jauh lebih murah, selain harga pesawat HT terjangkau dalam bulanannya juga tidak memerlukan pulsa untuk kuota internet," ungkapnya menambahkan dalam ujicoba SMP N 5 Wates mendapat bantuan pinjaman ht dan unit repeater yang ditempatkan di sekolah tersebut.

Penggunaan ht dilatarbelakangi banyaknnya siswa SMPN 5 Wates dari keluarga kurang mampu sehingga tidak punya handphone. Akibatnya mereka tidak bisa mengikuti KBM. "Rasa keprihatinan kami atas kondisi tersebut memunculkan ide kreatif mengajukan permohonan ke Pengurus RAPI agar dibantu sejumlah HT dan repeaternya. Sehingga hari ini kami menggelar sosialiasi sekaligus uji coba KBM dengan menggunakan alat komunikasi HT," jelasnya.

Ketua RAPI DIY, Sulaiman Suseno menegaskan, KBM menggunakan ht bekerja sama RAPI tidak melanggar hukum. Selain itu sangat membantu para siswa dari kalangan keluarga kurang mampu. "Ketimbang memakai hp mending menggunakan ht. Dari sisi harga alatnya, dengan uang Rp 230 ribu kita sudah dapat ht sementara kalau dibelikan hp mustahil cukup. Penggunaan ht juga tidak memerlukan pulsa bulanan," tegasnya.

Ketua RAPI Kulonprogo, Supriyo mengatakan, KBM secara daring menggunakan ht di Kulonprogo bukan kali pertama. Karena sebelumnya juga sudah ada sekolah yang belajar jarak jauh menggunakan alat komunikasi tersebut.

"Kami sebelumnya juga sudah menginisiasi belajar jarak jauh menggunakan ht di Sekolah Dasar 02 Kanoman, Kapanewon Panjatan Kulonprogo," kata Ketua RAPI Lokal 2 Kulonprogo, Bambang Handaya. (Rul)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X