New Normal Pendidikan Libatkan Tiga Elemen, Tak Kurangi Kemampuan Akademik

Photo Author
- Senin, 13 Juli 2020 | 23:30 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Tahun ajaran baru 2020/2021 digelar berbasis virtual atau daring. Hal ini sekaligus realisasi 'new normal' di bidang pendidikan. Meski tidak dilakukan tatap muka seperti tahun-tahun sebelumnya, namun Walikota Yogya Haryadi Suyuti menjamin tidak akan mengurangi kemampuan akademik.

Haryadi menegaskan, tiga elemen penting dalam dunia pendidikan tetap dilibatkan secara massif yakni guru, siswa dan orangtua atau walimurid. Pemkot Yogya sudah menjalin kerja sama dengan PT Karya Generasi Bintang yang memfasilitasi platform pembelajaran daring melalui Unison.id.

"Akses ini diberikan cuma-cuma atau tidak dipungut biaya. Interaksi antara guru, siswa dan orangtua dalam sekolah tetap bisa dilakukan bersama secara online," urainya pengarahan tahun ajaran baru SD dan SMP secara daring, Senin (13/7/2020).

Di sela kegiatan Pemkot Yogya menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Karya Generasi Bintang selaku penyedia aplikasi pembelajaran online. Selain itu, TK Negeri 5 dan TK Negeri 6 juga diresmikan sekaligus secara virtual.

Haryadi tidak menampik, banyak siswa yang merindukan untuk bisa belajar tatap muka. Akan tetapi pada fase 'new normal' tahun ajaran baru tidak lagi identik dengan pembelajaran tatap muka. Meski demikian Pemkot juga telah menyiapkan metode pembelajaran tatap muka namun dengan sistem yang berbeda dengan sebelumnya.

"Salah satunya nanti di sekolah akan ditemukan banyak wastafel. Kami sudah sediakan 1.130 wastafel untuk TK, SD dan SMP. Ini bagian dari upaya kita di tengah pandemi," urainya.

Oleh karena itu sekolah diimbau membiasakan metode pembelajaran baru yakni berbasis virtual. Apalagi melalui aplikasi Unison.id 'triangle' pendidikan sudah terintegrasi. Bahkan guru bisa berinteraksi dengan guru yang lain. Begitu pula siswa berinteraksi dengan siswa lain dan orangtua berinteraksi dengan orangtua lainnya. Sehingga orangtua bisa dengan mudah memantau pembelajaran anaknya sekaligus memberikan masukan terkait kemajuan pendidikan.

"Dari aspek materi harus disiapkan oleh pihak guru atau sekolah. Sehingga inovasi sekolah dalam mencapai kurikulum tetap terbuka lebar. Guru juga bisa lebih berinteraksi dengan siswa. Makanya pembelajaran daring ini tidak akan mengurangi kemampuan akademik siswa," tandasnya.

Terkait keberadaan TK negeri, menurut Haryadi akan terus diperbanyak. Sejak dirinya menjabat sebagai kepala daerah, berhasil menambah empat TK negeri. Akuisisi TK swasta menjadi negeri membutuhkan proses panjang. Akan tetapi hal itu akan terus diupayakan sebagai bukti komitmen pemerintah dalam hal akses pendidikan dasar bagi warga.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yoga Budi Santoso Asrori, mengaku platform pembelajaran daring baru diujicoba di SMP Negeri 4. Ke depan siswa tidak lagi banyak dibebani penugasan sehingga pembelajaran daring tetap bersifat interaktif. Akses internet gratis di wilayah kini juga tengah digencarkan.

Sementara Direktur Utama PT Karya Generasi Bintang, Rudi Joni, mengaku terdapat tiga fitur utama yang disediakan yakni agenda, asessment atau tugas, dan ujian. Setiap kali guru mengunggah materi atau tugas, maka orangtua bisa langsung mengetahui. Harapannya orangtua pun bisa memonitor apa yang sedang digemari anaknya serta seperti bagaimana hasil pembelajarannya.(Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X