YOGYA, KRJOGJA.com - Dinas Pendidikan Kota Yogya sudah menyiapkan protokol baru untuk pembelajaran tahun ajaran baru. Pada tahap awal sistem pembelajaran dimungkinkan akan masih dilakukan secara daring dengan metode yang disesuaikan.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogya Dedi Budiono, menjelaskan sistem pembelajaran dari rumah sudah berhasil dirumuskan. "Kalau dulu tujuan pembelajaran daring untuk memutus potensi penyebaran virus. Tentunya saat ini berbeda, di samping memutus virus juga mengejar kurikulum," urainya, Selasa (23/6/2020).
Materi berikut modul untuk pembelajaran daring sudah disiapkan Dinas Pendidikan. Begitu juga bobot dari tiap materi karena belum semua kurikulum bisa diterapkan seperti saat pembelajaran tatap muka di kelas.
Sistem pembelajaran daring terus disempurnakan karena mayoritas warga masih menghendaki belajar dari rumah. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh tim Dinas Pendidikan Kota Yogya terhadap sejumlah orangtua siswa. "Ada 63 persen yang masih tetap menghendaki belajar dari rumah. Alasannya bervariasi, selain masih khawatir terhadap penyebaran virus juga karena sarananya sudah memadai," imbuh Dedi.
Sementara dari sisi materi, pihak guru dituntut lebih variatif dalam menyampaikan bahan ajar secara daring. Terutama tidak lagi memperbanyak tugas seperti sebelumnya karena berdasarkan evaluasi, hal itu justru memberatkan siswa. Sehingga penugasan bukan menjadi aspek yang utama.
Sedangkan aplikasi yang digunakan, sejauh ini masih dibebaskan. Hanya, Dinas Pendidikan tengah berkoordinasi dengan instansi lain di lingkungan Pemkot Yogya untuk menyediakan platform yang terstandar untuk dapat digunakan oleh seluruh sekolah negeri. Penyedia aplikasi atau platform tersebut saat ini masih dalam pembahasan kerja sama.
"Kami pun sudah menyiapkan protokol untuk sistem pembelajaran tatap muka. Mulai dari pola masuk ganjil genap hingga penyesuaian tempat duduk siswa. Intinya ketika belajar tatap muka digelar, semua pihak wajib berperilaku bersih dan sehat," katanya.(Dhi)