JAKARTA, KRJOGJA.com - Wakil Ketua Komisi X DPR-RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam turut serta menangani wabah Covid-19.
Hetifah melihat bahwa perguruan tinggi sangat luwes dan adaptif dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ia mengapresiasi inovasi-inovasi pembelajaran daring yang dilakukan kampus.
Namun demikian, Hetifah mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran daring perlu adanya pendekatan-pendekatan khusus untuk daerah 3T. Hal ini mengingat belum meratanya sarana dan prasarana serta infrastruktur di daerah 3T tersebut.
“Jangan sampai pendekatan pembelajaran daring ini justru menimbulkan kesenjangan sosial baru. Untuk itu perlu sentuhan khusus untuk daerah 3T," saran Hetifah.
Rektor UNS Jamal Wiwoho menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 ini telah mendisrupsi tridharma perguruan tinggi. Dalam bidang pendidikan, Jamal mencontohkan adanya pergeseran luar biasa. Proses pembelajaran yang pada saat sebelum pandemi banyak dilakukan dengan metode tatap muka secara langsung, saat ini dilakukan secara daring.
Bahkan prosesi wisuda di UNS pun telah dilakukan secara daring. Pembelajaran juga dapat dilakukan dengan berbasis proyek (Project Base Learning) dan rekognisi SKS. Hal ini menurut Jamal sesuai dengan implementasi kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang diluncurkan Mendikbud pada awal tahun lalu.
Selain itu, Jamal Wiwoho yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) ini menegaskan belum ada rencana perubahan kalender akademik. Tahun akademik baru 2020/2021 akan dimulai sekitar bulan Agustus mendatang. (Ati)