SLEMAN, KRJOGJA.com - Suharyadi, Direktur Kemahasiswaan UGM mengungkap alasan UKM Jamaah Muslim Geografi (JMG) Fakultas Geografi UGM memposting foto blur pengurus perempuan di media sosial Twitter. Pihak kampus tak memberikan teguran pada UKM JMG lantaran menilai tindakan tersebut hanya untuk konsumsi pribadi dan keisengan mahasiswa saja.
“Namanya mahasiswa sering ada satu dua yang iseng saja. Tak perlu ditanggapi dengan serius. Tak ada keinginan untuk yang aneh-aneh kok. Hanya internal saja itu bukan apa,†ungkapnya ketika dihubungi wartawan, Selasa (11/2/2020) sore.
Suharyadi menyebut diburamkannya foto mahasiswi pengurus UKM JMG tidak ada kaitan dengan radikalisme. Pasalnya tak sedikit yang menuding pemburaman tersebut berhubungan dengan aurat perempuan.
“Ini tak ada kaitan dengan radikalisme, sedikit fun saja tak ada keinginan hal seperti itu. Ini baru soft launching dan nanti grand launchingnya (foto) akan dibuat sesuai aturan dekan (Geografi). Yang jelas kami sudah ketemu ketua dan seniornya, pertama untuk konsumsi internal, kedua baru soft launching,†ungkapnya lagi.
Sementara Presiden BEM KM UGM Sulthan Farras menyayangkan adanya organisasi kampus yang memburamkan foto perempuan dengan berbagai alasan di belakangnya. Menurut dia, dari sudut pandang kesetaraan gender hal tersebut kurang tepat lantaran mengkriminalisasi hak perempuan yang tak boleh tampil ke ranah publik.
“Kalau dari sudut pandang gender equality kurang pas, karena kemudian berusaha memberi kriminalisasi teman-teman wanita untuk tidak tampil ke ranah publik, tidak punya porsi yang sama tampil di publik. Saya menyayangkan, saya mendukung teman di organisasi lain untuk tidak melakukan hal serupa,†ungkapnya. (Fxh)
