Monitoring dan Evaluasi Kampus Mengajar Angkatan 8, BPMP DIY Mendorong agar Fokus pada Peningkatan Literasi dan Numerasi di Sekolah

Photo Author
- Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:04 WIB
Kegiatan Kampus Mrngajar (Dok. BPMP DIY)
Kegiatan Kampus Mrngajar (Dok. BPMP DIY)

Krjogja.com - YOGYA – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY pada Selasa hingga Rabu (1-2/10/2024), mengadakan kegiatan monitoring dan evaluasi Program Kampus Mengajar Angkatan ke-8.

Kegiatan ini dilaksanakan di lima wilayah, yaitu Kabupaten Sleman, Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.

Tujuan utama monitoring ini adalah untuk meninjau langsung dinamika mahasiswa yang tengah menjalankan tugas di sekolah-sekolah sasaran.

Mahasiswa Kampus Mengajar bertugas berdasarkan surat tugas dari universitas masing-masing dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan melalui PIC Kabupaten.

Baca Juga: Kode Gabung Timnas Indonesia Makin Kuat, Kevin Diks Akui Sudah Dihubungi PSSI?

Mereka kemudian menerima penugasan dari dinas pendidikan setempat.

“Kami ingin memastikan mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah di sekolah dan menyusun program prioritas yang relevan,” ujar Kusharjanti, petugas monitoring dari BPMP DIY.

Kusharjanti menekankan pentingnya program peningkatan literasi dan numerasi.

“Ada beberapa sekolah yang hasil literasi dan numerasinya masih berada pada kategori oranye. Ini menjadi tantangan besar bagi mahasiswa Kampus Mengajar untuk merancang program yang efektif selama mereka bertugas,” tuturnya.

Baca Juga: Koalisi Perempuan ASIH Menangkan Afnan-Singgih

Setelah melakukan identifikasi masalah di sekolah, mahasiswa mengadakan diskusi dengan kepala sekolah, guru pamong, dan guru lainnya untuk menyusun program kerja yang bermanfaat.

Harapannya, program yang dihasilkan dapat dilanjutkan meskipun Kampus Mengajar Angkatan 8 telah selesai.

Salah satu program menarik yang diidentifikasi di Kapanewon Nanggulan, Girimulyo, Sentolo, dan Galur, adalah kegiatan literasi dalam kelas. Siswa dibagi dalam kelompok kecil dan setiap hari membaca satu bab buku.

Baca Juga: PSIM Dalam Bayang Sanksi, Berharap Jadi Pembelajaran Berharga Seluruh Elemen

Setiap anggota kelompok menulis ulasan dari bab yang telah dibaca, yang kemudian dikoreksi oleh guru. Ulasan siswa ini kemudian dijilid dan menjadi catatan kelas yang terintegrasi dengan materi yang diajarkan.

“Kegiatan ini tidak hanya mendorong siswa lebih aktif dalam membaca, tetapi juga memahami isi buku dengan lebih baik. Mereka juga berlatih menulis secara mandiri,” jelas Kusharjanti.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perlu 7 Pilar Fondasi Sistematik Kinerja Aset

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:20 WIB

Lagi, Dr Sihabul Millah Pimpin IIQ An Nur Yogyakarta

Sabtu, 20 Desember 2025 | 20:30 WIB

Menemukan Rumah Kedua di Sekolah Rakyat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X