JAKARTA, KRJOGJA.com - Direktur Kelembagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Riset Teknologi (Diktiristek) Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Lukman mengungkapkan lebih dari 1,2 juta guru yang belum besertifikat pendidik.
Kondisi ini diperparah dengan kapasitas LPTK penyelenggara sertifikasi guru belum memadai untuk melayani kebutuhan sertifikasi guru setiap tahun.
"LPTK penyelenggara PPG perlu ditingkatkan kemampuannya dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran inovatif berbasis teknologi digital," ujar Lukman dalam dalam sosialisasi pendanaan revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Senin (11/4/2022) secara daring.
Sedangkan Plt Dirjen Diktiristek Nizam mengatakan revitalisasi LPTK sangat penting.
"Kita harapkan melalui program ini bisa transformasi yang penting dalam waktu singkat untuk membawa LPTK kita menjadi LPTK masa depan, baik melalui kehadiran teknologi, kemajuan terkini dalam pendidikan," jelasnya.
Metodologi pembelajaran, mendukung program di GTK,menghasilkan guru dengan "growth mindset" yang kuat, dengan semangat memerdekakan potensi siswa harus kita wujudkan melalui program yang kita dorong melalui kemendikbudristek.
Revitalisasi LPTK ini dikerjasamakan dengan GTK agar seiring program penguatan guru yang dilakukan oleh GTK dengan Diktiristek.
Semoga melalui kolaborasi, koordinasi dan sinergi, akselerasi untuk menghasilkan sdm guru dan tenaga kependidikan yang andal bisa kita hasilkan melalui LPTK unggul, andal, transformatif membangun indonesia lebih baik ke depannya.
Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merevitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Revitalisasi untuk memajukan kualitas pendidikan guru di Indonesia.
"LPTK ini akan memacu pertumbuhan kualitas guru. Untuk itu kita melakukan launching program revitalisasi LPTK," ujar Plt Sekretaris Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbudristek, Tjitjik Sri Tjahjandarie.
Program revitalisasi LPTK dikhususkan untuk peningkatan jumlah dan kualitas Pendidikan Profesi Guru (PPG). Selain jumlah program studi yang ditingkatkan, bidang PPG untuk vokasi juga mesti mendapat perhatian.
"Kerja sama penyelenggaraan program studi PPG yang terbatas seperti bidang vokasi, mesti ditambah jumlahnya," tuturnya.
Tjitjik berharap program ini dapat berjalan masif. Sehingga, keberadaan LPTK berkualitas semakin bertambah.